7. Ofan & Reyhan

7.4K 122 6
                                    

Happy Reading....

Aku bersantai di kamar ku malam itu. Malam minggu yang sungguh membosankan. Sebenarnya aku ingin sekali keluar untuk suasana baru, tapi aku belum mengetahui seluk-beluk kota ini.

Awalnya aku sempat mengajar Ninda dan Ofan untuk jalan-jalan. Tapi ternyata tidak bisa. Ofan yang akan pergi dengan pacarnya, dan Ninda yang ada acara keluarga.

Aku kini bergegas dari kasur ku, lalu beralih pada lemari baju.

"Sepertinya aku harus nekat." Ucapku.

Aku pun memilih tetap pergi entah kemana. Karena benar-benar merasa bosan saat itu.

Hampir setengah jam aku bersih-bersih, kini pun aku sudah siap. Dengan memakai kaos yang kebesaran dan celana pendek membuat paha mulus ku terekspos.

Aku keluar kamar, dan menuruni tangga. Baru beberapa langkah menuju pintu keluar. Terdengar suara mamaku yang memanggil.

"Gino! Mau kemana malam-malam gini." Tanya nya membuat langkah ku terhenti.

"Mau keluar, Gino bosan di rumah saja."

"Tapi kan kamu belum tau daerah-daerah sini. Biar besok sama mama aja kalau ada waktu." Ujar nya.

Aku tersenyum sekilas. Bersama nya, sampai kapanpun itu tidak akan pernah terjadi, kecuali mama tidak bekerja.

"Gino tau beberapa daerah, jadi aman kok."

"Atau kamu bisa minta pak Danan nemenin yah!"

"Gino bisa sendiri ma."

Ana berpikir sejenak. Akhirnya mama pun mengizinkan ku untuk pergi.

"Ya sudah mama izinkan, Hati-hati. Dan jangan pulang terlalu malam."

"Iya." Jawab ku singkat dan langsung pergi.

Hanya dengan menggunakan taksi online. Kini aku sudah berada di tengah-tengah taman aku benar-benar tidak tau harus kemana. Hingga aku memilih untuk duduk sejenak di sebuah bangku di taman itu.

Aku melihat ponselku mencari-cari informasi tempat yang bagus. Hingga tanpa sadar ada seorang anak kecil yang duduk disamping ku dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Hai! Kamu kenapa?" Tanya ku.

Anak itu pun menatap ku sejenak. Dan akhirnya tersenyum kepada ku.

"Aku sedang berusaha kabur dari Uncle ku, dia menyuruh ku untuk pulang. Tapi akh tidak mau, kan besok juga libur."

Aku tertawa mendengar kalimat nya itu.

"Tapi uncle kamu benar, ini sudah terlalu malam. Kamu harus pulang, kan besok bisa lanjut lagi."

"Kalau gitu kakak juga harus pulang dong."

Mendengar itu aku sedikit mengangkat alisku. Betap cerewet nya anak kecil ini. Tapi itu terlihat begitu menggemaskan kan di mataku.

"Oke. Kakak juga pulang."

"ZINO!!!!!" Terdengar teriakan pria, membuat anak di hadapan ku langsung berlari ke belakang diri ku.

"Tolong kak itu uncle aku."

Dan betapa kagetnya aku siap pria yang di sebut-sebut uncle itu. Dia adalah Gibran kakak kelas, yang menjadi pertemuan pertama ku di sekolah baru.

Sama seperti ku Gibran juga terdiam sejenak, hingga akhirnya beralih pada ponakannya tersebut.

"Zino, ayo pulang, mama kamu pasti sudah nyariin."

"Gak mau, zino masih mau main." Tolak zino anak kecil itu.

Aku yang bingung akan berdebatan dua orang pria yang berbeda umur ini pun langsung berusaha untuk mencari cara.

Aku Penggoda BL (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang