1. kota baru

24.8K 193 3
                                    

Happy Reading...

Hari ini aku bersama keluargaku harus pindah ke luar kota karena pekerjaan sang mama. Mamaku yaitu Anasya seseorang yang memiliki dua orang anak tanpa seorang suami harus bisa berusaha mencukupi kebutuhan keluarga. Mama bercerai dengan ayah saat aku masih duduk di sekolah Dasar, dan semenjak itu mama sudah berusaha mencari pekerjaan apa saja yang bisa mencukupi keluarga kami

Saat ini aku, Gino Arenda pria berbadan mulus dan putih bahkan lebih terlihat seperti wanita sedang memasukkan baju-baju yang akan aku bawa untuk pindah. Rasa kesal terlihat dari wajahku, sesaat aju meninggalkan semua pekerjaan dan berahli dengan ponsel yang sudah berada di genggaman.

Baru saja aku menghidupkan data ponsel. Puluhan notif berbunyi meramaikan ponsel milikku. Sekilas aku tersenyum, saat membaca satu persatu pesan yang aku dapat, hingga akhirnya kekesalan itu pun kembali muncul.

Aku melempar ponsel kesembarang tempat dan mengambil bantal yang berada dekat ku. "Kenapa sih harus pinda. Pasti ini ide dari kak Gena." Gumam ku dengan kekesalan.

Yah Gina Anela adalah kakakku, kami terlihat tidak begitu akur, padahal aku lah yang membuat semuanya menjadi begitu drama. Aku tidak membenci kakak tapi tidak suka dengan apapun yang dilakukan oleh kakakku tersebut. Karena dirinya aku akan menjadi bahan berbandingan sang mama.

Kak Gina sama seperti mama, yang sudah bekerja dengan di kantor yang sama. Makanya aku mengira kalau ini ide dari kak Gina.

Drttt...drttt...

Dering ponsel ku berbunyi, aku segera langsung mengambil ponsel yang aku lempar tadi, terlihat ada panggilan suara tanpa ada nama, tapi aku sudah tau siapa yang menelpon diriku itu. Aku pun segera mengangkat telepon tersebut.

"Hallo baby, kenapa kamu tidak membalas pesan ku... Aku merind-"

"Aku sedang sibuk." Potong ku langsung tanpa ingin mendengar embel-embel dari seseorang sana.

"Kenapa sayang! Apakah dady membuat kesalahan pada mu." Ucap sang pria dari dalam ponsel. 

     "Aku hanya sedang sibuk." Balas ku begitu singkat.

"Tolong baby gino ku, adikku sudah merindukan mu, ia tidak ingin tertidur sebelum kamu mengelusnya." Ujar pria di seberang sana yang membuat ku begitu kesal. 

     "Aku sudah bosan dengan milikmu."

"Kenapa, apakah kamu tidak puas dengan permainan ku, atau bonus yang aku kasih masih kurang."

     "Aku sudah ada yang lain, jadi jangan pernah ganggu aku lagi." Ucapku tegas.

"Baby tapi ak-"

Suara itu pun terhenti, karena aku sudah memutuskan panggilan tersebut. Kembali kulempar ponsel ku ketempat tidur, dan segera berjalan menuju meja yang memiliki kaca yang cukup besar.

Aku melihat diriku, seorang Gino Arenda yang memiliki tampang seperti wanita. Terlihat begitu baik tapi memiliki racun yang mematikan.

Apakah kalian siap melihat sisi lain dari diriku, dan menemani ku memburu mangsa mangsa ku?

-----------

"Gino enggak ada lagi kan yang tertinggal?" Ucap mama padaku, dan aku hanya menjawab dengan kalimat 'hm' saja.

"Kalau di tanya mama itu di jawab dengan benar, bukannya kayak gitu." Ujar kak Gina menegur ku. Tapi aku tak memperdulikannya dan sibuk dengan melihat ponsel yang ada genggaman sekarang.

"Udah kak udah, nanti kita bisa telat loh kebandara nya." Balas mama.

Sekilas aku melirik kek kak Gina, terlihat dari raut wajahnya yang kesal melihat diriku. Sepanjang jalan aku hanya diam, karena merasa bosan aku pun memilih tidur hingga sampai di bandara.

Aku Penggoda BL (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang