Ten - Semakin panas

149 19 1
                                    

Happy reading!!!

*****

Sera menatap handphone nya lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sera menatap handphone nya lama. Sudah dua hari ini semua akun media sosial nya sangat ramai. Banyak akun-akun mengatasnamakan pembenci Sera untuk menyerang ke semua media. Dari mulai Twitter dan Instagram, mereka seolah tidak akan melewatkan sedikitpun untuk membenci Sera.

Selama satu jam lebih Sera hanya melakukan kegiatannya dengan menggulir layar handphone. Membaca setiap kalimat buruk yang dilemparkan padanya. Entahlah, Sera merasa bingung kenapa mereka sebegitu bencinya dengan dia? Masih menjadi rumor saja mereka sudah seramai ini. Apa yang akan terjadi nantinya, saat agensi mengkonfirmasi kebenaran?

"Nggak usah dibaca semuanya. Biarin aja mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Lo nggak perlu menghabiskan tenaga dengan meladeni mereka semua, Ser."

Lavanya sedari tadi sudah berusaha untuk menghentikan Sera dalam membaca semua komentar. Meyakinkan bahwa semuanya pasti akan baik-baik saja, meski dalam hati pun Lavanya juga sebenarnya sedang takut.

Selain Sera dan Sambara, Lavanya dan Marendra nantinya juga akan ditampilkan sebagai pasangan. Hal itu menjadi ketakutan besar Lavanya saat ini.

Sambara dan Marendra sukses di bawah naungan agensi yang sama. Selain itu, baik Sambara maupun Marendra, fans mereka sekarang sudah menjadi satu. Mereka masing-masing selalu memberikan dukungan dan pembelaan dalam hal apapun.

"Masih rumor aja mereka udah seramai ini, Van. Gimana nanti kalau udah di konfirmasi? Gue cuman takut aja."

Sera tidak bisa menghentikan aktivitasnya. Tidak peduli dengan perasaannya yang mulai tidak enak, Sera terus membaca semua komentar yang ada.

"Agensi pasti nggak akan membiarkan hal buruk terjadi, Ser. Selama itu, yang bisa kita lakukan hanya diam dan nunggu pihak yang bertanggung jawab membereskan semuanya."

"Kira-kira, pihak agensi akan cepat mengkonfirmasi atau nggak?"

"Pasti."

Setelah itu, tepat ketika Lavanya berhenti bicara, sebuah telepon masuk dari handphone milik Sera. Tertera nama Axel di layar.

"Halo?"

"Sera, gue udah hubungi pak Danu terkait dengan rumor yang beredar. Beliau minta lo buat jangan melakukan apapun termasuk membalas satu komentar aja atau memposting sesuatu. Semuanya akan segera diselesaikan dengan beliau termasuk untuk segera mengkonfirmasi tentang project yang lo ambil."

"Konfirmasi?"

"Iya, kenapa? Semakin cepat semakin baik, Ser. Jangan cuman lihat hate komen aja, tapi lihat komen positif lainnya. Jangan bikin kesehatan lo terganggu karena masalah ini, Sera."

"Untuk Lavanya..."

"Semuanya. Agensi akan konfirmasi untuk semua artisnya yang terlibat."

Mendengar itu, Lavanya menghela napas lega. Dia satu pendapat dengan Axel dan agensi. Semakin cepat rumor tersebut dikonfirmasi, maka semakin cepat juga masalah akan selesai.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makin banyak hate komen di akun lo dan Sera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makin banyak hate komen di akun lo dan Sera. Seperti dugaan, mereka pasti nggak akan saling terima."

Sambara menatap layar handphone nya diam. Benar apa yang dikatakan oleh Amer tempo lalu. Penggemar Sambara dan Sera adalah api dan api. Mereka akan saling menyerang jika merasa idolnya tersenggol.

"Gue dapat kabar dari Pak Raon." Sambara beralih menatap Amer yang sedari tadi terus berbicara.

"Soal project film kalian, pihak agensi baik dari Black Entertainment ataupun &Y Entertainment akan segera mengkonfirmasi. Pak Raon bilang, untuk saat ini lo jangan melakukan apapun. Mereka yang akan berusaha mendinginkan situasi," jelas Amer sesuai dengan apa yang diperintahkan.

"Dengan dikonfirmasi, apakah ada kemungkinan besar mereka berhenti untuk saling serang?"

"Dibenci itu udah makanan sehari-hari seorang Public Figure, Sam. Lo di sini ditugaskan untuk melakukan sesuai dengan apa yang diinginkan penggemar lo. Kalau nggak sesuai, ya lo tau sendiri apa yang terjadi."

"Bukan cuman Sera ataupun gue yang terlibat dalam project ini. Tapi kenapa hanya Sera yang dibenci?"

Sambara benar-benar heran dengan satu kenyataan itu. Kenapa selalu Sera, dan kenapa harus Sera? Bukankah mereka sama? Jika mereka terus mengatakan keburukan Sera karena satu rumor tentang mereka, kenapa Sambara tidak mendapatkan kebencian juga?

"Apapun itu, gue berharap lo nggak melakukan sesuatu dalam situasi seperti ini, Sambara."

*****

kamsatengyuuu.....

Public FigureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang