32

557 50 7
                                    


Chapter 32
"Rumah baru"
(2135 Word)





***

Dikediaman keluarga park,

Sesuai janji zayyan untuk bertemu kakek neneknya sing. Ia pun datang bersama sing langsung ke rumah kakek dan nenek sing.

Zayyan sangat terkejut melihat rumah yang kediaman kakek dan nenek sing yang sangat megah yang memiliki tiga lantai. Rumah megah tersebut bisa melebihi rumah tuan park. sing benar-benar dari keluarga yang kaya raya, hanya itu yang bisa dideskripsikan oleh zayyan.

Sing pun membawa masuk zayyan ke rumah megah itu, dan kedatangan sing dan zayyan di sambut oleh beberapa pembantu dengan pakaian maid yang rapih.

Dari pintu depan sampai berjalan masuk kedalam, rumah itu benar-benar mewah, semua desain-desain, ukiran-ukiran di rumah itu sangat cantik dan berkelas. dari mulai bentuk lampu, tembok rumah, lantai dan semuanya.

Zayyan hanya bisa memegang tangan sing dengan rasa gugup. karena ia merasa seperti masuk ke dalam istana saat ini.

Sing tersenyum pada zayyan. "Ada apa sayang?..".

"Nee, sing.. aku sekarang jadi sangat gugup..".

"Bagaimana kalo bertemunya, lain kali saja?..". Ucap Zayyan.

"Bagaimana bisa.. aku sudah memberitahu kakek nenekku, mereka sampai luangkan waktu mereka hari ini demi bertemu dengan kamu..". Jelas sing.

"T-tapi...". Ucap Zayyan gugup.

"Tenang saja, ada aku disampingmu..".

"Kamu tidak perlu gugup, dan bersikaplah seperti biasanya, oke..". Ucap sing menenangkan zayyan.

Zayyan pun mulai tenang karena sing.
.
.
.

Setelah itu, Zayyan pun di bawa ke ruang tamu megah yang ada di lantai dua. dan mereka berdua pun duduk di sofa yang ada diruang tamu tersebut, sambil menunggu kakek nenek sing yang masih ada di lantai atas.

Tak lama, Kakek park dan nenek park pun turun dari tangga, membuat zayyan dan sing langsung berdiri untuk menyambut mereka.

"Selamat datang..". Sambut nenek park mendekati Zayyan.

Zayyan membungkuk. "Terima kasih sudah mengundang kami hari ini..". Ucap Zayyan sopan.

"Angkat kepala kamu, nak..". Ucap Kakek park membuat zayyan segera berdiri tegak kembali.

"Kalo begitu mari duduk..". Ucap nenek park sambil memegang bahu zayyan.

Akhirnya mereka semua pun duduk, nenek park duduk disamping Zayyan, sedangkan kakek park duduk di samping cucunya yaitu sing.

"Kakek.. nenek.., dia Zayyan yang aku maksud waktu itu..". Ucap sing.

Kakek park menatap zayyan. "Siapa namamu, nak?..".

Zayyan jadi gugup. "Ah.., k-kim Zayyan..". Ucap Zayyan.

Nenek park terkekeh. "Tenang Zayyan, kamu tidak perlu gugup..". Ucap nenek park memegang bahu zayyan.

TasTe | ZALESING (XODIAC) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang