6. Buma

10 0 0
                                    

Hai guys! Update!

Kembali lagi ke lapak ini, aku cuman mau menyampaikan tiga hal terkait cerita ini. Yang pertama cerita ini tuh aku ter-inspirasi dari dia, n'tah sekarang dia udah kaya gimana, dengan siapa, atau keadaan nya gimana, yang pasti dia udah berubah. Dia yang aku kenal udah ngga seperti orang yang sering aku sapa dulu. Anggep lah dia masa lalu yang kembali separuh peran nya ke masa sekarang, jujur. Aku juga nggak ngerti perasaan aku sama dia, mungkin sekedar sayang atau apa? Tapi pastinya dia aku ngerasa aneh ngga jelas sama dia, aku menemukan versi baru dalam dirinya. Jadi semenjak itu aku mulai ter-inspirasi buat cerita ini, cerita ini juga bukan tentang gamon yaah! Cuman cerita ini tuh buat ngenang dia aja karna dulu pernah jadi tokoh favorite, dan kembali lagi, gak semua alur cerita ini sama seperti tentang nya, dan mungkin kalo dalam cerita ini, ada gamonnya dikit, poko nya ada tapi ngga berlebihan, walaupun pas pertama kali tanpa dia saya kaya orang gila. Bukankah begitu? Manusia ini butuh proses untuk melupakan seseorang, bukan tentang perpisahan yang dia anggap ironis.

Dan yang kedua, cerita ini tuh...bakal up tergantung mood aku, tapi tenang, minimal perbulan itu aku bakal up tiga bab atau dua, maksimal nya mungkin lima atau enam. Jadi aku ngga minta kalian buat nunggu ya, jangan nunggu (sakit).

Dan yang terakhir, everything will be fine!

Happy Reading Guys‼️

6. Buma

"Mau lo apa Buma?" Tanya Charzeys pelan, Buma terdiam, nafas kecil perempuan di depan ini menerpa leher nya. "Lo, pulang bareng gue, sekarang!" Titah Buma tegas, "Kalo ngga mau...." Ujar Buma lagi, dengan perlahan ia mendekat kan wajah nya ke arah Charzeys, melihat itu Charzeys menjadi takut, apalagi setiap kali wajah tampan ini mendekat.

"Atau....lo ngga akan pernah bisa Pulang!" Tutur Buma berbisik di telinga Charzeys, suara itu teramat pelan namun membuat Charzeys menjadi merinding. Apalagi saat nafas hangat Buma menerpa leher nya.

"O_oke," putus Charzeys akhirnya lalu mendorong dada bidang Buma cukup keras. "Good girl."

Kini Buma dan Charzeys tengah berada di parkiran sekolah. Keadaan sudah sepi, hanya ada beberapa motor yang terparkir di sana, dan hanya ada beberapa orang yang masih berada di sekolah. Mereka sebagian besar mengikuti kegiatan-kegiatan extra.

"Nih, pake helm," ujar Buma menyodorkan sebuah helm besar milik salah satu anggota nya yang ia pinjam. Kemudian Charzeys mendekat, mengambil helm tersebut dan memaikainya.

"Ini ga bisa gue pasang pengait  nya!" tutur Charzeys mengadu pada Buma. "Sini," titah Buma menyuruh untuk lebih dekat, dengan perlahan Charzeys mendekat. "Masang ini aja lo ngga bisa ternyata?" ujar Buma fokus pada pengait helm itu. Setelah selesai ia kembali mendongak, menatap lurus pada gadis yang jarak nya sangat dekat dengan wajah. Cukup lama kedua mata indah itu bertatapan sebelum Buma menutup kaca helm milik Charzeys.

"Naik," titah Buma menatap Charzeys yang juga memperhatikan nya. Kemudian setelah itu Charzeys naik, ia memang sedikit kesusahan ketika menaiki motor besar milik Buma. "Pegang tangan gue," tutur Buma tiba-tiba, melihat itu Charzeys terdiam dan lansung memegang erat tangan Buma, karena gagal menjaga keseimbangan alhasil Charzeys menabrak kuat punggung Buma. Secara spontaan pula Charzeys memeluk kecil Buma. Melihat itu Buma hanya tersenyum tipis di balik helm nya.

"S_sorry." ujar Charzeys pelan lalu berniat melepaskan lingkaran tangan nya di perut Buma. Sedetik sebelum itu terjadi Buma lansung menahan erat tangan Charzeys, Charzeys yang melihat itu menyergitkan dahi. "Pegangan, nanti lo jatuh," tutur Buma pelan, kemudia ia berbalik menatap ke arah belakang, jarak wajah nya dengan wajah Charzeys sangat dekat, namun masih terhalangi oleh helm.

BUMANTARA RASIO ARITMATIKA SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang