Greb-Raffi memeluk erat tubuh Raffa
Raffi menangis haru. Raffapun membalas pelukan Raffi.
Akhirnya kedua kakak beradik ini kembali bertemu. Krisna dan Rangga turut bahagia.
Keduanya berhenti pelukan. Raffa menghapus air mata Raffi yang menetes dipipinya.
"Jangan menangis Raff"ucap Raffa.
"Gue kangen sama Lo Kak. Maaf-in gue yang nggak percaya sama Lo dan gue sempet benci sama Lo"sesal Raffi.
"Gue ngerti kok Raff elo butuh waktu untuk menerima semua ini dan gue dengan sabar menunggu Lo. Gue juga kangen sama Lo dan gue nggak pernah benci sama Lo"ucap Raffa.
Raffi tersenyum.
"Akhirnya Pak Raffa bisa ketemu Raffi dan Raffi mau menerima kehadiran Pak Raffa lagi"ucap Krisna.
"Itu karena gue yang berusaha nge-yakinin Raffi dengan bilang kalo Raffa adalah saudara kembarnya yang selama ini kepisah. Mereka hanyalah korban atas perceraian kedua orang tuanya"ucap Rangga.
"Makasih ya Rangga. Lo udah nge-yakinin Raffi"ucap Krisna.
Siang harinya diruang kerja RaffaKarena sibuk nungguin Raffa kerja. Akhirnya Raffi ketiduran disoffa yang ada diruang kerja Raffa.
Tentunya. Raffi sempet pergi kesekolah usai pertemuannya dengan Raffa tadi pagi lantas Raffa mengantarnya kesekolah usai kangen kangenan.
Nah sepulang sekolah. Raffi balik lagi kekantor nungguin Raffa.
Raffa meminta izin kepada Raffi untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya awalnya. Dengan setia Raffi nungguin Raffa sambil main gamers PSP diponselnya. Karena lelah dan ngantuk akhirnya Raffi ketiduran!.
Apalagi diruang kerja Raffa itu AC-nya dingin. Dengan mudah bikin Raffi mengantuk dan tidur pulas diatas soffa.
Tok
Tok
Suara ketukan pintu terdengar dari luar. Sontak membuat Raffa tersentak ketika ia sibuk mengutak Atik laptopnya diatas meja kerjanya.
"Masuk saja pintunya tak dikunci"ucap Raffa.
Cekrek-pintupun dibuka lebar oleh Dewo asisten pribadi Herman.
Lantas Herman masuk keruang kerja Raffa. Disusul oleh Dewo dibelakang. Raffa langsung membelalakkan kedua matanya. Ia kaget ngeliat Papahnya mendadak muncul diruang kerjanya.
"Pa Papah?!"kaget Raffa ia langsung berdiri dari bangkunya.
Saat masuk keruang kerja Raffa. Herman sempat lewat didepan Raffi dan ya ia sempat menoleh dan menatap tajam kearah Raffi.
"Siapa anak itu?. Lancang sekali tidur diruang kerja Puteraku"Herman membatin dan menatap tak suka kearah Raffi.
"Semoga Papah nggak kenal sama Raffi. Gue nggak mau lagi kepisah sama Raffi"Raffa membatin.
Bersambung