dua puluh tujuh

38 6 1
                                    

Agung menemukan sebuah suntikkan kosong dekat bantal Raffa. Beserta botol kosong.

Agungpun memeriksanya. Wajahnya tegang.

"Infus ini berisi obat racun mematikan!. Raffa sengaja menyuntikkan obat itu Yasmine!!!!" Teriak Agung.

"Ya Tuhan"lirih Hotman.

"RAFFAAAAAAA!!!!!"teriak Yasmine.

Mulut Raffa masih mengeluarkan busa. Kedua mata Raffa sudah tertutup rapat dan tak bernyawa lagi.

Kaki Herman langsung lemes. Tau Raffa udah nggak ada.

"Maksud Om Agung apa Om?"tanya Hotman.

"Raffa sengaja mengakhiri hidupnya karena dia nggak sanggup hidup tanpa Raffi,Hotman"lirih Agung.

"Hisk. Raffa ini Mamah,Raff. Hisk buka matanya Raffa"Isak Yasmine.

 Hisk buka matanya Raffa"Isak Yasmine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak seharusnya Papah. Misahin kamu dari Raffi,Raffa. Tidak seharusnya"Isak Herman.

Hotman langsung mengambil ponselnya. Kemudian dia ngechatt Rangga.

Hotman send to Rangga
Rangga. Raffa udah nggak ada. Raffa nekat menyusul Raffi.

"Astaga!!!"kaget Rangga ia bahkan terbelalak ketika membaca chatt dari Hotman.

Kebetulan saat itu. Rangga masih berada didalam rumahnya sendiri.

 Rangga masih berada didalam rumahnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nggak nyangka gue. Kalo Raffa pergi secepat itu demi ketemu Raffi"cicit Rangga.

Rangga kemudian mengambil jaketnya dan memasangnya ditubuhnya. Tanpa pikir panjang ia langsung melesak keluar dari rumahnya dan menuju rumah Raffa.

"Kita urus pemakamannya ya Herman. Raffa harus dimakamkan secara layak"ucap Agung.

Herman tak menjawab. Ia hanya turut terisak seperti Yasmine.


Bersambung

Raffa mencari Raffi(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang