' oh my god dia disini'
' Tampannya '
' Biarkan dia duduk disini '
Suara krasak-krusuk yang sangat menyebalkan terdengar dari berbagai penjuru kelas XII MIA kali ini. Sungguh itu sangat memusingkan sekali dan wanita itu hampir mengumpat jika dia tak ingat siapa dirinya sekarang. Oh Tuhan haruskah?
Semakin lama semakin banyak yang berbicara nyaring ataupun berbisik di bekakangnya tapi sayang itu tidak membuat sang wanita menoleh sedikit pun karena itu bukan urusan yang penting bagi dirinya ataupun siapapun yang ada di kelas ini. Orang-orang yang ada di dalam sini termasuk sang wanita hanya manusia yang pandai memerankan peran dengan berbagai topeng yang mereka punya dari menjadi sok berkuasa, sok kaya atau apalah itu tapi hanya sang wanita yang berani memainkan peran sangat sulit dan bertahan hingga sekarang sampai semua drama kehidupannya disini terselesaikan.
Srettttttt
Siapakah orang yang berani menarik kursi di sebalah tempat duduknya? Kalau kalian pikir dia akan senang berarti kalian salah besar karena dia itu kebih menyukai kesendirian daripada harus beradaptasi dengan lingkungan yang menurutnya buruk bahkan disini amat teramat sangat buruk.
" Good morning everybody," sapa seorang wanita muda berkacamata dengan paras yang sangatlah cantik itu dan tak lain tak bukan adalah sang guru yang akan mengajar di pagi mendung ini. Dia tidak berbohong kalau pagi ini mendung karena ini benar-benar mendung belum termasuk moodnya yang rusak karena orang yang duduk santai di sebelahnya. Tak sopan sekali lelaki ini, wanita itu membantin.
Ya, orang yang duduk disampingnya adalah seorang lelaki tampan dan the most wanted di SMA tempat wanita itu mengenyam pendidikan secara formal.
Lelaki ini bisa dikatakan seperti pahatan yang bernilai sangat tinggi bahkan mungkin jika lelaki ini adalah sebuah pahatan sungguhan. Sang wanita sangat yakin segerombol orang yang ada di belakangnya akan rela memberikan apa saja demi mendapat pahatan yang bernilai sangat tinggi itu. Mungkin apa yang dia pikirkan akan sama dengan apa yang kalian pikirkan tentang sang pemuda yang berani-beraninya duduk di samping target bully di sekolah ini ataukah dia memang salah satu dari sekian banyak pembully sang wanita di sekolah ini. Sangatlah menyebalkan.
" Perkenalkan saya Claris dan saya mengajar di bidang bahasa indonesia sekaligus menjadi wali kelas kalian," ujar wanita cantik berprofesi guru tadi.
" Saya akan mengabsen satu persatu siswa yang ada disini dan oh kau disini?" ujar Claris menunjuk seorang wanita yang berdandan sangat sopan dengan rok tepat di atas lutut, baju putih yang sangat rapih serta jas yang tak ada noda sedikitpun belum lagi rambut yang terkepang dua serta kacamata besar bertengger di hidung mancung sang wanita.
" Oh begitu ya sudahlah," ucap Claris dengan malas. Wanita itu tau sekali tabiat guru-guru disini yang hanya mengincar harta dan tahta. Bukan satu atau dua guru yang membenci sang wanita ini tapi hampir semua guru di sekolah membencinya dengan alasan kalau dia tidak berhak mengeyam pendidikan di sekolah ini karena dia tidak mampu dan hanya mengandalkan otaknya saja tidak seperti yang lain mengandalkan uang dan memperbanyak tabungan di atm masing-masing guru. Kalian pasti paham maksudnya ini jika tidak wanita itu adalah siswi rendahan dan mendapatkan beasiswa di sekolah Internasional High School ini tapi percayalah jangan menilai orang dari kulit luarnya tapi nilailah orang dari dalamnya dan latar belakangnya. Oh ada yang terlupa, hanya ada satu guru yang bisa dia ajak bicara dan berargumen kerena guru itu atau bisa disebut kepala sekolah itu mengenal siapa dia. Kita tunggu tanggal mainnya sang wanita ini dan dia akan pastikan semua akan rata jika sang jiwa kegelapan telah melingkupi hatinya. Itu bisa saja terjadi.
I'm backkkkkkkk. Hurayyyyyyyy
Tambah dong readersnya. Buar semangat ngelanjutin

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd? I Think No
Teen Fictionsequel Natha in Love kisah seorang anak yang putus asa dan mulai melarikan diri memang masalah itu selesai. tapi rasa penasaran akan sesuatu malah mengungkap suatu rasa asing bagi sepasang anak adam dan hawa ini so, lebih baik baca Natha in Love dul...