Stefani berjalan pelan sambil menikmati taman belakang sekolah yang lumayan bisa dibilang asri. Fani memang menyukai tempat ini karena disini semuanya tenang dan menyejukkan. Oh ya satu info lagi tentang taman ini. Taman ini memang ada tapi jarang ada yang tau atau mungkin tau tapi merasa suasana magis ditempat ini begitu kental.
Mungkin karena taman ini sunyi dan hanya suara angin serta gesekan dedaunan saja yang terdengar tapi itu sudah cukup membuat seorang Stefani Angela berasa berada di dunianya sendiri dan dia bisa bebas berekspresi disini tanpa ada yang mengganggu.
Love me like you do
Lo lo love me like you do
Love me like you do
Lo lo love me like you do
( love me like you do )
Dengan lirih dia mengikuti lirik lagu yang menurutnya cukup menyenangkan. Merentangkan kedua tangan dan menantang dunia untuk melawannya. Ah ini menyenangkan, batin Fani.
" Hey," sapa seseorang dari arah belakang Fani dan itu cukup membuatnya kaget karena sangat jarang sekali ada seseorang yang datang ke taman belakang sekolah kecuali ya bosan atau apalah yang ada di otak mereka.
" Ngapain pagi-pagi disini? Gak masuk ke kelas?" tanya lelaki tadi.
" Oh ya, aku pergi dulu Drew," pamit Fani. Ya, orang yang mengagetkannya tadi adalah Andrew. Pria yang satu meja dengannya dengan alasan dia tidak suka belajar sambil diperhatikan dengan tatapan menggoda dari lawan jenisnya dan oh ya di sekolah ini diwajibkan duduk sebangku dengan lawan jenis.
" Oh kalau begitu bareng aja. Bentar lagi masuk kok," ucap Andrew sambil memperhatikan jam di smartphonenya.
" Maaf sekali tapi saya tidak suka cari masalah dan maaf saya duluan. Bye," ucap Fani dengan nada formal yang ketara.
Mungkin orang akan menganggap dia aneh dengan berbicara sangat formal dengan menggunakan saya, anda atau kamu. Tapi ya bigitulah dia si sosok pemeran utama di cerita ini. Sosok yang hanya membuka dunianya kepada orang tertentu saja dan bagi yang tau siapa dia sebenarnya maka mereka akan tau dengan sangat teramat jelas kalau seorang Stefani Angela sanagt sulit untuk diraih dan hanya boleh dipandang dari jauh saja. Sekali ada yang mendekat maka semua yang dia miliki akan hilang kecuali Stefani sendirilah yang menyerahkan dirinya kepada orang itu.
††††
Andrew's POV
Gara-gara jam salah jadi kaya gini deh gue. Kecepetan pergi ke sekolah. Asli bro, sekolah sepi bener dan kenapa gue gak nyadar ya kalo matahari aja belum terik banget tadi pas pergi. Haduh, otak gue nyandat nih. Mamiiii, kayanya aku harus benerin otak dulu. Upsss, bisa luntur citra cool boy gue kalau ada yang denger. Haishhhh, sabar Andrew, stay cool
Emmm sekolahkan sepi ya? Mending jalan-jalan dulu ah. Ya kali aja ada pemandangan menarik gitu.
Pagi-pagi gini enaknya ke taman deh kayaknya. Bentar, sekolah gue punya tamankan? Ah dasar gue murid durhaka gak tau apa aja yang dipunya sekolah. Mending kesana aja kali ya.
Love me like you do
Lo lo love me like you do
Love me like you do
Lo lo love me like you do
( love me like you do )
Suara siapa ya? Bagus gila cuy. Adem banget di denger dan tunggu siapa yang ada disitu?
Eh ini seriusan kalo yang nyanyi tadi si cewe nerd. Ah mending ngajakin ngobrol aja. * kaga usah di ulang ya obrolannya *
Aneh banget ini cewe. Kok ngomongnya formal banget ya?
Cerita ini kembali
Gue cuma mau ngasih tau aja
Mungkin cerita yang satu ini bakal terkena virus slow update jadi ya di tunggu aja
So, selamat tahun baru

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd? I Think No
Teen Fictionsequel Natha in Love kisah seorang anak yang putus asa dan mulai melarikan diri memang masalah itu selesai. tapi rasa penasaran akan sesuatu malah mengungkap suatu rasa asing bagi sepasang anak adam dan hawa ini so, lebih baik baca Natha in Love dul...