Ayah pulang ke mansion untung menemui Ravel yang sedang menangis di gendongan bunda.
"Sini biar aku gendong adek"Kata ayah bunda sedikit kaget saat mengetahui ada ayah yang tiba tiba pulang bukankah seharusnya ayah berasa di kantor
"Mas bukan nya mas seharunya ada dikantor" sambil menyerahkan Ravel ke ayah
"Iya tapi aku rindu sekali dengan adek" ayah mulai menciumi setiap inci tubuh Ravel
tidak tau saya bahwa mas dan Abang juga mau tapi mau gimana lagi mereka ada urusan mendadak tidak bisa langsung pulang.
Mereka hanya bisa menggerutu marah karena tida bisa pulang ke mansion. Ravel sendiri dia mau marah tapi takut bro ini sama ayah masalahnya bukan bunda"Ayah lepasin aku yah, aku mohon lepakan aku ayah, aku tidak ingin diperlakukan begini" bujuk Ravel pada ayah yang seperti nya tidak dihiraukan ayah malah memasukan dot atau paciafer ke mulut mungil dan berwarna pink itu siapa lagi kalau bukan mulur Ravel.
"Sayang kita main yuk" bujuk ayah yang seperti tidak memperdulikan Ravel yang kesulitan berbicara karena .dimasukkan dot ke mulutnya ayah membawa Ravel ke ruang bermain dipangkunya Ravel dihadapannya sudah banyak mainan terbaru untuknya tapi dia tidak tertarik sebenarnya, yah mau bagaimana lagi dari pada kena marah ayah.
Ravel mencoba untuk memainkan Lego dia juga bingung mau ngapain lagi kan, ayah terus berceloteh mengajak Ravel berbicara Ravel sendiri menjawab sebisanya saja dia terlalu muak untuk hidup ini bukan kehidupan yang seharunya dia dapatkan diumurnya yang sekarang ini.Bunda wanita itu sedang mempersiapkan makanan untuk ayah dan juga Ravel pastinya, kakak kakaknya berusaha sebisa mungkin akan cepat pulang bisa menggendong, melihat dan mencium adik yang dulu B saja sekarang jadi spesial kaya martabak pakai telur bebek.
TBC
Mau lanjut apa end?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravel
Randomseorang anak yang karena main bola jadi si bungsu lanjut baca sendiri