9

1.9K 77 2
                                    

Sudah waktunya makan Ravel sedikit kaget karena anggota keluarnya lengkap pada makan siang ini sangat langkah terjadi bukan hal ini sebelum nya. Orang biasa nya sibuk semuanya menyempatkan diri makan siang bersama. Semuanya berebut ingin memangku Ravel.
"Adek sama aku aja duduknya" ucap Abang yang kaya kulkas 10 pintu tembem sekali berbicara diawal
"Tidak adek sama bunda saja"

"Lebih baik bersama dengan mas saja iyah adik"

"Eh enak saja kalian ingin merebut anak ku tidak bisa adek sama ayah, bunda tolong suapi adik"

Pada akhirnya pemenangnya adalah ayah, dan bunda yang bertugas untuk menyuapi Ravel, mas mengelap wajah Ravel padahal tidak ada makanan yang belepotan, Abang selaju menyodorkan botol minum padahal Ravel tidak sedang haus.

Selepas makan siang Ravel masih digendong ayah katanya tidak baik langsung bobo jadi jam bobo pun dibuat untuk Ravel oleh orang tuanya rip kebebasan bagi dirinya.

Ravel sedang digendong oleh ayah tapi mas dan Abang mengitil dari belakang entah keduanya seperti lupa banyak pekerjaan yang menunggu malah memegang rambut lah atau menoel Moel pantat Ravel yang terbalut dianpers yang ditutupi celana panjang.

"Aban..g hiks m...as hiks jangan pegang pegang ' ucap Ravel yang kesal karena terus menerus diganggu oleh kedua kakaknya itu ayah dan bunda malah bahagia melihat anak aakanya kumpul dan berinteraksi bersama.

"Kalian berdua cukup jangan ganggu adik nya lagi, cup cup jangan nangis adik nanti sesak nafasnya sayang, dadanya juga nanti sakit sayangnya bunda, sudah waktunya bobo, sini sama bunda" ucap bunda yang tidak tega anaknya menangis dan takut sesak nafas, bunda mengambil Ravel dari gendongan ayah, yah mengekori ikut bunda kekamar bersama Ravel meninggalkan. Kedua Putranya yang lainnya.

Hujan tiba tiba datang udara mulai dingin bunda dan ayah segera membungkus tubuh Ravel, Ravel yang mau tidur pun memberontak tapi telat tangannya sudah terpasang sarung tangan begitu pula dengan kakinya yang dipasangi kaos kaki badannya dibedong oleh beberapa selimut kepalanya di tutupi bennie atau topi rajutan yang lembut. Sebelumnya ayah sudah menggantikan popok Ravel yang sudah penuh dengan air seninya lalu menggantikan popok perekat tidak lupa mengoles kan krim anti ruam dan juga medak di area vital milik Ravel. Mengoleskan minya Telin khusus bayi agar Ravel jangan maksudnya dibagikan perut, dada, dan punggungan. Ada rasa malu diperlakukan seperti ini dia sudah mencoba memberontak dan menutupi bagian tubuh ya tapi sia sia yah mau bagaimana lagi Ravel tidak bisa memberontak dia terlalu takut pada ayah

Bukannya kedinginan Ravel malah kepanasan dan tidak nyaman sebenarnya sangat nyaman dan hangat tentunya tapi yah Ravel tidak bisa bergerak jadinya jika seperti ini.

"Tidur yah sayang* ucap ayah sambil mengangkat tubuh Ravel dan menggendong lalu menimang ke kanan dan kiri Ravel pasrah dia juga cape nangis mulutnya dimasukkan susu asi dari bunda.

Ravel akhir tertidur setelah menghabiskan semua isi asi didalam botol ayah pelan-pelan menaruh tubuh anak tercintanya bunda sendiri sudah menyelimuti lagi tubuh Ravel.

TBC
Lanjut?

Ada ide
Bentar lagi end nih
Heee mau ada cerita baru kaga?

Ravel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang