Force pergi ke ruangannya dan menimang apa yang harus dia laporkan kepada Yang Mulia Raja.
"Apa yang harus aku laporkan? Sea tidak berhasil membunuh anak King Enigma itu." - Gumam Force.
Saat ini, Force tidak bisa melakukan apapun selain melaporkan keadaan terkini secepatnya.
"Apakah ini akhir dari kerajaan Alpha? Apa masih perlu title "Putra Mahkota" ini untuk kerajaan yang hampir hancur?"
Tanpa Force sadari, Book mendengarkan ucapan Force yang tampak sedang putus asa. Book perlahan menghampiri Force.
"Paduka Pangeran? Apakah anda baik-baik saja?" - Book.
Force tersadar dengan suara Book pun mengontrol ekspresi wajahnya dan menatap Book.
"Saya baik-baik saja. Ada apa?" - Force.
Book menaikkan satu alisnya dan melihat kearah wajah Force dengan seksama.
"Perkataan Paduka sangat tidak mewakili raut wajah anda yang sedang putus asa." - Book.
"Ada apa dengan raut wajah saya? Sama seperti biasa kan?" - Force.
"Hmm tidak. Raut wajah anda yang biasa sangat menyebalkan. Saat ini raut wajah anda tidak menyebalkan sama sekali." - Book.
"Apa wajah saya semenyebalkan itu, hah?" - Force.
Book pun tersenyum kecil melihat reaksi Force yang mulai tenang.
"Boleh saya mendekat?" - Book.
"Kamu tunangan saya, tentu saja boleh. Kemarilah."
Book pun mendekati Force dan duduk disebelah Force. Perlahan tapi pasti, Book memeluk erat Force yang saat itu mematung karna pergerakan tidak terduga dari Book.
"Eum B-book? Apa yang kamu lakukan?" - Force.
"Membuat Paduka merasa lebih baik. Mungkin yang kamu butuhkan bukan solusi tapi support dari orang terdekat." - Book.
"Hangat... Nyaman... Perasaan aneh ini..." - Batin Force.
Force pun mulai membalas pelukan Book dan mempererat pelukan tersebut seakan tidak ingin terlepas. Book tersenyum karena reaksi Force dan menepuk lembut punggung Force.
"Semua akan baik-baik saja. Kita pikirkan jalan keluarnya bersama, hm?" - Book.
"Saya tidak tahu jika pelukan bisa memberikan efek yang luar biasa seperti ini." - Force.
"Paduka tahu? Ketika saya sedang tidak dalam kondisi buruk baik secara mental atau lelah secara fisik, ibu saya selalu memberikan pelukan hangat seperti ini. Memang sepele, tapi bisa menumbuhkan semangat baru dan tujuan baru." - Book.
Book melonggarkan pelukannya dan menatap wajah Force sambil tersenyum.
"Saya yakin, suatu saat Paduka akan mampun memimpin negeri ini sebagai Raja selanjutnya. Dan--"
"Hidup bersamamu selamanya."
Perkataan Book dipotong dengan kalimat Force yang membuat Book tersipu yang menciptakan seburat merah merona di pipinya.
"M-maksud P-paduka?"
"Setelah perang ini selesai, menikahlah denganku, Book."
Book terdiam dengan ucapan Force yang notabene seorang Putra Mahkota yang suatu saat akan menjadi Raja selanjutnya.
"T-tapi seperti yang Paduka tahu k-kalo saya--"
"Seorang Omega? Saya tidak peduli. Mau seorang Alpha, Beta atau Omega, asal itu kamu orangnya, saya tidak masalah." - Force.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ENIGMA [FB x JS]
FanfictionSeorang dokter kerajaan, Jimmy Jitaraphol yang notabene seorang anak selir dari King yang tidak diakui secara hukum sebagai penerus tahta, nyawanya sedang diincar oleh seorang Alpha dari kerajaan musuh yang bernama Sea Tawinan. Sea diperintahkan unt...