Force kini tengah bekerja di ruangannya. Tiba-tiba ada seekor burung merpati berwarna hitam muncul di balkon ruangan Force membawa secarik surat. Force membukanya dan hanya tersenyum kecil ketika membaca surat tersebut.
"Ku kira kamu tidak akan berhasil mendapatkan dia, tapi ternyata dianyalah yang berlari kearahmu." - Gumam Force.
Force pun kembali ke dalam dan segera mencari tunangannya itu. Force tahu jika Book saat ini sedang berada di taman depan istananya. Ketika Force sampai, terlihat Book sedang berbicara dengan seseorang.
"Ayahandanya Book?"
Force tengah mendengarkan pembicaraan ayah dan anak itu secara diam-diam. Sedangkan Book sama sekali tidak tahu jika sang ayah datang berkunjung.
"Ayah? Sedang apa ayah disini? Bagaimana ayah tidak memberitahuku dulu jika ingin kesini?" - Book.
"Ayah hanya ingin melihat secara langsung apakah Paduka Pangeran memperlakukanmi dengan baik atau tidak."
"Ayah tidak perlu khawatir, Paduka memperlakukanku dengan sangat baik. Bahkan beliau pun sudah mengetahui kebenarannya bahwa aku seorang Omega." - Book.
"Apa??! Bagaimana bisa ketahuan? Apakah kamu telat minum obatnya?"
"Saat pindah kemari, aku sama sekali belum heat. Mungkin saatku heat, tanpa sengaja Paduka yang membantuku.
"Bagaimana bisa kamu ketahuan?! Ayah menyuruhmu untuk menyembunyikan identitasmu sebagai Omega! Dasar aib keluarga!!"
PLAK!
Book merasakan panas didaerah pipi akibat tamparan dari ayahnya.
"Sekarang, batalkan pertunangan kalian atau ayah tidak akan menganggapmu sebagai anak!"
"A-ayah?? J-jangan seperti ini...."
"Ayah tidak bisa jika menantu ayah mengetahui kalo kamu seorang Omega! Seharusnya, ayah tidak membiarkanmu lahir ke dunia ini! Bikin malu saja!"
"A-ayah maafkan aku... a-aku tidak bisa membatalkannya." - Book.
"Kenapa tidak bisa?! Bukankah kamu sangat membenci Paduka?!"
"Memang dulu aku membencinya, tapi hanya dia yang bisa memperlakukanku dengan layak." - Book.
"Cih! Hilangkan semua perasaanmu itu atau aku tidak akan segan-segan melenyapkan kamu dari dunia ini!!"
SHUSSHH!!!
Sebuah anak panah melesat kearah Ayahanda Book tapi untuk saja hanya lewat disamping wajahnya. Book terkejut dan menatap seseorang yang berada di pintu utama istana, yaps itu Force.
"Ah ternyata meleset. Kenapa kamu bergerak, ayahanda?" - Force.
"P-paduka pangeran..."
"Sepertinya anda sangat merindukan anak anda sampai harus menemuinya secara diam-diam tanpa sepengetahuan saya, hmm?" - Force.
"A-anu p-paduka s-saya...."
"Saya tidak akan membiarkan orang yang sudah menyakiti tunangan saya pergi dengan mudah. Apa ayahanda ingin masuk dam minum teh?" - Force.
"E-eum s-sepertinya t-tidak perlu repot-repot, Paduka."
"Begitukah? Baiklah kalau begitu silahkan pulang dan... jangan pernah kembali kemari!"
Force menekankan kalimat terakhir dan Book bisa merasakan hawa membunuh muncul dari Force, tapi Book mencoba menggenggam tangan Force.
"B-baik. S-saya permisi."
![](https://img.wattpad.com/cover/360023136-288-k867694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ENIGMA [FB x JS]
FanfictionSeorang dokter kerajaan, Jimmy Jitaraphol yang notabene seorang anak selir dari King yang tidak diakui secara hukum sebagai penerus tahta, nyawanya sedang diincar oleh seorang Alpha dari kerajaan musuh yang bernama Sea Tawinan. Sea diperintahkan unt...