12

49 2 0
                                    

Sebagai tanggapan atas reaksi dingin majikannya, Michael menambahkan dengan hati - hati.

"Sepertinya nyonya rumah cukup marah karena tidak bisa menghadiri perjamuan. "

"Jadi, dia datang jauh-jauh ke rumah Duke untuk menemukan seseorang untuk melampiaskan rasa frustasinya. Benar-benar keibuan nya. "

Karena pernyataan tegas Cardale bahwa ia tidak akan menghadiri perjamuan jika Madame Vassenberg diundang, Kaisar tidak mengirimkannya undangan. Akibatnya, Madame menemukan dirinya dalam posisi di mana dia bahkan tidak bisa menunjukkan wajahnya di perayaan kemenangan, meskipun memiliki pahlawan perang sebagai anaknya.

Setelah tokoh terkemuka dalam masyarakat tinggi dan wanita bangsawan yang dihormati, Victoria Vassenberg tidak bisa diam-diam menahan penghinaan ini.

"Apa yang ingin kau lakukan?"

"Jangan ganggu dia. Dia harus menemukan satu alasan lagi untuk tinggal di sini dan memenuhi harapan saya. "

Cardale membalas dengan acuh tak acuh.

Bahkan para prajurit yang bertempur di medan perang membutuhkan imbalan. Dia mendapat kehormatan memenangkan pertempuran, jadi dia harus diberi waktu untuk menikmatinya.

Dan...

[Ini adalah suatu kehormatan untuk bertemu dengan Anda, Yang Mulia. Aku Elise Schuvan.]

Dia akan punya waktu untuk menilai kegunaan wanita yang mengaku berterima kasih kepadanya.

Jari Cardale perlahan-lahan membelai bulu pena bulu bulu angsa, barang premium yang terbuat dari bulu angsa yang biasa ia besarkan. Hewan yang membawa sukacita selama hidupnya sekarang digunakan dalam berbagai cara praktis setelah kematiannya.

Berguna atau tidak, standarnya selalu jelas dan terus terang.

Oleh karena itu, Cardale tidak ragu - ragu untuk membuat keputusan apa pun.

Sama seperti ia pernah menggunakan seorang wanita dari daerah kumuh untuk menjebak Count Schuvan, kali ini, ia akan menggunakan b*st*rd child sebagai perisai untuk melindungi dirinya dari Putri Mahkota.

Dulu dan sekarang, dia hanya membuat pilihan yang sempurna berdasarkan kenyamanan dan kebutuhan.

***

Gerhard Schuvan adalah seorang oportunis berpengalaman.

Jelaslah, ia tidak bodoh atau cukup membosankan untuk melewatkan telur emas yang meluncur ke arahnya. Terutama jika itu adalah kesempatan ia telah hati-hati mempersiapkan untuk.

Sehari setelah Vanessa menanyakan kabar yang ditunggu-tunggu Gerhard, ia memanggil Elise tanpa ragu-ragu.

Wajah Elise menjadi pucat ketika dia mendengar panggilan Count.

It Doesn't Matter If You're Broken 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang