28

46 4 0
                                    

BANG! BANG!

Pemilik hutan membantai hewan yang dimilikinya satu per satu. Suara tembakan menghantui berbunyi seperti lonceng gereja di hutan yang tadinya tenang.

Gemerisik daun memberikan lokasi beruang.

Klik!

Suara lembut dari isi ulang senapan bergema di hutan yang sunyi. Beruang itu mendongak, tidak merasakan niat membunuh beberapa meter jauhnya.

Dia mengangkat senapannya. Cahaya bulan bersinar dari logam dingin, yang kontras jaket mewah bersih yang menutupi lengannya.

Dengan ledakan yang memekakkan telinga, ketenangan hancur. Mata beruang, masih terbuka, perlahan-lahan kehilangan cahayanya. Darahnya bergejolak saat darah terkumpul, melukis rumput burgundy yang dalam, sebelum tubuhnya kaku.

Seluruh proses berjalan lancar seperti air yang mengalir.

Gerobak penjaga tanah berderit di bawah berat mayat.

Namun, meninggalkan bangkai binatang yang mengotori tanah hutan bukanlah pilihan. Penjaga tanah dengan susah payah menumpuknya ke dalam kereta, tetapi gundukan bangkai yang menumpuk tidak menyisakan ruang bagi beruang.

Di atas segalanya, perburuan Duke membuat penjaga lapangan menjadi dingin. Kekejaman tindakan tanpa ampun Duke membuat perutnya bergejolak tak terhitung banyaknya. Bau darah yang menempel pada Duke meskipun pakaiannya bersih tidak membantu.

Pemandangan Duke acuh tak acuh dan intens konsentrasi di pembantaian itu tulang-chilling dan tak tertahankan.

Penjaga itu memegang oleh benang, tapi dia perlahan-lahan mencapai batasnya. Dia berjuang untuk membuat keputusan.

Sekarang, bisa dia melawan kehendak tuannya dengan melemparkan alasan, atau dia akan berani melawan kehendak Duke dengan mengganggu perburuannya?

Terlepas dari itu, itu adalah pilihan yang menakutkan.

Perjuangan beruang besar akhirnya berakhir.

Mengambil keuntungan dari kesempatan itu, penjaga lapangan segera berbicara, berharap Duke untuk menyingkirkan pistolnya.

"Yang Mulia Duke."

Alis Cardale terkilir.

Dia menikmati keheningan tepat setelah berburu. Pandangannya yang dingin berbalik ke arah penjaga lapangan. Itu adalah teguran yang ditujukan pada orang yang memecahkan keheningan ini.

Penjaga tanah gemetar di bawah tatapan keras dan berulang kali menundukkan kepalanya. Dia akhirnya mengerahkan keberanian untuk berbicara.

"T-kereta… telah menjadi terlalu berat. Sulit untuk bergerak lebih jauh. Izinkan saya membawa bantuan tambahan."

It Doesn't Matter If You're Broken 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang