It Doesn't Matter If You're Broken 🔞

13

Elise menatap pria itu dengan tatapan bingung.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda, Yang Mulia..."

Cardale menyilangkan kakinya dan bersandar pada sandaran punggung. Kemudian, ia meletakkan tangannya di atas lututnya dan menarik - tarik di sudut mulutnya.

Itu adalah ejekan dingin diarahkan pada bodoh dan naif lawan.

"Hanya untuk mendengar rasa terima kasih itu? Apakah Anda benar-benar berpikir begitu? "

Elise terdiam sejenak.

'Pasti ada alasan lain.'

Sebuah realisasi terlambat menyadarinya.

The Duke, yang melihat bahkan sesama bangsawan dan tidak bisa memperlakukan bahkan keluarga kekaisaran ringan, tidak bisa memanggilnya hanya untuk mendengar beberapa kata.

Namun, dia masih tidak bisa memahami apa yang Duke inginkan. Elise mencoba mengingat kembali interaksi masa lalu mereka.

Saat-saat ketika Vanessa mengatakan kepadanya untuk tidak khawatir dan ekspresi gembira di wajah Count setelah waktu yang lama.

Elise merasa dia tahu sesuatu, tapi itu tidak akan datang padanya dengan jelas.

Dia ragu-ragu dan tidak bisa membawa dirinya untuk membuka mulutnya.

"Jika ada alasan lain, bisa kau beritahu aku apa itu?"

Pada saat itu, mata Cardale melunak perlahan.

"Jika aku memberitahumu alasannya..."

"Saya bersedia untuk melakukan apa yang saya bisa."

"Kau tampak lebih berani dari yang kukira."

"Apa? Tidak..."

Elise hampir berusaha untuk menyangkalnya.

Dalam pikirannya sendiri, dia adalah orang terlemah dan terjelek di dunia. Sering kali, ia merasa pengecut dan kurang berani.

"Apakah Anda pikir saya akan mengatakan sesuatu untuk mengambil keuntungan dari apa yang dapat Anda lakukan?"

Sewaktu Cardale terkekeh pelan, mata Elise melebar.

'The Duke ... juga kadang-kadang tersenyum. "

Tapi senyum itu menghilang dalam sekejap. Dia kembali ke ekspresi acuh tak acuh, seolah-olah ia telah kehilangan minat.

"Nona Elise."

Ketika ia memanggil namanya dengan suara rendah seperti gua, Elise tersentak dan menatap Cardale.