Niat Jaegar itu baik, hanya saja karena asal-usul pria tersebut masih menjadi misteri membuatkan Hazeline agak ragu untuk mempercayainya.
"Apa masalahmu,ha?" Pria itu berbicara dengan nada ketus.
"Kau mahu semua yang Harvey punya kan?!"
Pernikahan...
link ch ada di profil ku yaa -lumayan lah kalo dapet spoiler ntar hihi 🛸
•
[The Broken Rings] by ms.hazelnut present
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2tahun berlalu,
Tidak terasa masa berlaku begitu cepat seakan baru kemarin gadis itu memulai harinya sebagai istri kepada Jaegar.
Meskipun begitu, hubungan pasangan suami istri mereka bisa dibilang kaku dan kasar. Mereka tidak berbicara banyak dan jikapun ada mungkin itu hanyalah ilusi kita.
Pagi ini, gadis itu mencoba untuk mengambil angin di sekitar taman mansion. Tentu saja dia ditemani oleh pelayan rumah. Orang itu bernama Yara, wanita yang sudah berumur 30 tahun namun masih terlihat manis. Dia sudah bekerja di keluarga Harvey sejak gadis itu dilahirkan. Yara juga merupakan pengasuh gadis tersebut sejak kecil.
Jadi, dia tahu semua tentang masa-masa kecil majikannya tersebut dan menjadi tempat keluh kesahnya.
"Nona, apa anda mahu saya bawakan teh hangat? Pagi ini bisa dibilang sangat dingin juga anginnya," tawar Yara kepadanya.
Gadis itu mengangguk kepalanya pelan sambil menatap ke arah sebuah pohon tua. Setelah menerima jawaban darinya, Yara pun pergi ke dapur.
Dedaunan dari pohon tua tersebut mulai berjatuhan pada tanah. Apakah sudah tiba waktunya musim semi?
Tidak, gadis itu tidak berpikir demikian. Musim semi belum waktunya. Beberapa menit kemudian, Yara pun datang kembali dengan secangkir teh hangat.
"Nona, ini teh hangat anda."
"Mhm, iya," sahutnya.
Suasana hening dan hanya terdengar tiupan angin pada pagi ini membuatkan suasana hati gadis tersebut sedikit tenang.
"Nona, anda semakin kurus sejak akhir-akhir ini... Nyonya Evansa bahkan mengomentari soal anda waktu-" ucapan Yara terjeda mendengar keluh gadis tersebut.
"Biarin... aku ga peduli."
"Beliau mahu berjumpa dengan anda sore nanti, nona... apakah saya harus menyiapkan makan malam kalian bersama?"
"Tidak usah, dia juga ga bakal betah nantinya."
Hazeline Harvey, 22 tahun, keponakan kepada Evansa Violetta merupakan penerus galeri lukisan milik keluarga Harvey. Walaupun pada awalnya dia tidak tertarik untuk menjadi penerus keluarganya, Hazeline terpaksa memikul tanggung jawab setelah menikah.
"Baiklah, nona Hazel."
"Ngomong-ngomong pria itu kapan kembalinya dari luar kota?" Hazel melirik ke arah Yara.
