chapter 4

64 13 6
                                        

4 : Her Beloved Dog

Jaegar memandang ke arah jendela di ruang kerjanya di mansion. Sinaran matahari yang menyinari ruangan membuatkan suasana terasa hangat. Namun tidak dengan ekspresi wajah serius yang dipasang olehnya.

Hari ini terasa ....

Agak sepi? Pikirnya.

Dia melirik ke arah asisten kanan yang paling ia percayai. Orang itu berkutat dengan beberapa berkas kerja di meja.

Suara dehaman Jaegar sedikit mengejutkan dirinya. "Iya, tuan Jaegar? Apa anda perlu sesuatu?" soalnya sembari menegakkan punggung belakangnya, memandang Jaegar yang jaraknya hanya sekitar 4 meter dari meja kerjanya.

"Gadis itu.. kemana?"

Asisten kanan tersebut berpikir sejenak. Dia tidak pasti siapa yang dimaksudkan oleh atasannya.

"Hazeline,"

"Oh! Nona Hazel sepertinya lagi keluar," sang asisten mengingat-ingat kalau Yara ada memberitahunya soal Hazeline akan pergi ke taman bunga. Tempat itu tidak jauh dari mansion jadi tidak ada hal yang serius.

"Dengan siapa?"

Ini aneh, atasannya mulai banyak bertanya membuat dirinya semakin tidak percaya kalau orang ini adalah seorang Jaegar Baskara.

Emang awalnya kan Jaegar sama sekali tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Hazeline begitu juga sebaliknya.

"Pengawal pribadinya, kenapa tuan Jaegar?" sahutnya.

"Pergi ke sana dan bawa dia pulang sekarang," suara Jaegar terdengar ketus. Apa-apaan berduaan dengan seorang pengawal pribadi ke sebuah taman bunga?

"Baiklah, tuan Jaegar."

Gadis itu keras kepala sekali, agh.

Sedangkan galeri Harvey  masih memerlukan dana untuk bangkit kembali. Apa dia mau semua yang diusahakan oleh keluarganya dulu hancur begitu saja?

Atau dia mau menyerahkan galeri berharga tersebut kepada orang lain? Jika benar, aku akan kehilangan kesempatan-ku setelahnya.

***

Angin di taman bunga membuat anak rambut Hazeline sedikit menutupi wajahnya. Dengan sigap, pria yang dikatakan sebagai pengawal pribadinya tersebut menyelipkan anak rambutnya.

"Cantik..." gumamnya.

Bola mata Hazeline yang cantik bersinar di bawah sinaran matahari. Dia memiliki kepribadian yang sangat menarik baginya.

Samuel Fernandez, 26 tahun, merupakan pengawal pribadi yang dikerjakan langsung oleh Hazeline setelah persetujuan dari Jaegar 2 tahun yang lalu. Pria ini tidak memiliki latar belakang keluarga, mungkin dia tidak punya keluarga?

Pria itu menatap senyuman yang terukir di wajah cantik gadis tersebut tanpa berkedip. Dia berharap dia bisa menatap senyuman itu lebih lama dan hanya dia yang bisa bikin Hazeline tersenyum dan tertawa.

Samuel tidak suka soal Jaegar yang merupakan suami sah Hazeline. Meskipun dia tahu tanpa persetujuan dari Jaegar, dia tidak akan bisa bersama dengan Hazeline seperti sekarang.

Hubungan mereka sudah terjalin selama 2 tahun terakhir. Hazeline yang masih was-was dengan Jaegar dan Samuel datang untuk mencari uang buat keluarganya. Mereka berdua sama-sama punya keperluan dan saling memanfaatkan keduanya.

Hazeline sudah menganggap Samuel sebagai orang kedua yang amat dia percayai buat waktu sekarang.

"Apa anda sedang menggodaku, Fernandez?" sinis Hazeline memeluk tengkuk lehernya.

Samuel menunduk dan memandang wajah Hazeline yang hampir dekat dengan wajahnya. "Oh tidak, nona."

Hazeline tertawa kecil. "Tapikan wajahmu agak memerah, kenapa?"

Samuel bungkam.

Dia tidak bisa berpikiran jernih karena suara Hazeline yang membuatnya luluh. Dia jatuh ke dalam persona gadis tersebut.

Haa

"Andai nona Hazel tau.. saya sudah hampir kehilangan kesabaranku," Samuel mengeluh sambil mengalihkan pandanganya dari Hazeline.

Tentu saja gadis itu bertanya-tanya dengan arti ucapan Samuel barusan. Sabar?

Gadis itu memeluk tubuh kekar Samuel dengan erat seolah butuh sandaran. Baginya,  Samuel tempat yang bisa dia percaya dan bersandar.

"Mungkin anda bisa mengubah hubungan kita lebih spesial lagi, Fernandez."

Hazeline bertumit untuk menangkupkan wajah Samuel. Pria itu membulatkan matanya, dia tidak bisa menyembunyikan wajah yang sudah memerah seperti kepiting rebus itu lagi.

Baru saja mau bermesraan, mereka berdua diberhentikan oleh kedatangan Hailey—asisten kanan Jaegar. Raut wajah Hazeline berubah menjadi bete karena diganggu oleh Hailey.

"..." Sorot mata tajam Hazeline melirik kearah Hailey membuatkan pria blasteran itu kegagapan.

"M-Maaf udah menganggu waktu nona sama pengawal Samuel, saya diperintahkan kemari oleh tuan Jaegar."

"Tuan meminta anda pulang segera karena ada beberapa hal ingin dibicarakan katanya," ucap Hailey yang takut menatap langsung mata Hazeline.

"Aku tidak mau, camkan itu."

"T-tapi nona, tuan bilang kalau nona tidak kembali secepat mungkin... dia bakal mengadu ke nyonya Evansa soal ini."

Hazeline memicingkan matanya.

"Dasar cepu!" sumpah serapah keluar dari mulut Hazeline. Namun dia tetap menuruti perintah Jaegar walaupun terpaksa.

Samuel mengikuti dari belakang Hazeline.

— TO BE CONTINUED —
any problem just
dm ; bymrshazelnut
08 APRIL 2024.



The Broken RingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang