The "Me" in Me

20 1 0
                                    

Massages:

Hi readers! Gak terasa ceritanya udah mau selesai!^^ "dikit banget!" Iya senpai juga bilang gitu,tapi tenang aja,senpai usahain ceritanya bisa lebih dari 10 part! Enjoy ya!^^

"Ibu! Ibu! Coba lihat! Aku memetik bunga kecil ini untuk ibu!"

Anak itu berlari dengan senyum lucunya,rambut diikat dua sedikit keatas,berwarna hitam sedikit kebiruan,dan juga mata biru laut bercahaya. Anak itu sering dijuluki manusia laut.

-------------------

"Aku bersyukur memiliki anak seperti dia..."

Shizuko Mitsuka,seorang ibu berjasa yang melahirkan anak laut itu baru saja menggendong bayi mungilnya yang baru lahir.

"Aku mempercayakan dia kepadamu.."

Sang dokter menitip kata-kata yang selalu diingat Shizuko. Namun beberapa bulan kemudian,ia bercerai. Ia bercerai saat anak laut itu berusia lima tahun.

Harapan yang selalu Shizuko pegang sekarang hanyalah setetes air mata yang tidak berguna. Shizuko meminum minuman ilegal dan dia dieksekusi mati.

Lalu? Bagaimana dengan anak laut itu? Apakah dia cukup umur untuk mengurus dirinya sendiri? Sebelum dieksekusi mati. Shizuko sempat mengatakan beberapa kata-kata.

"Jangan menangis... teruslah tersenyum untuk orang-orang yang kamu sayangi... aku sayang padamu nak..."

Dan disitulah tembakan pistol mulai meluncur mengenai kepalanya. Darah itu berceceran dimana-mana. Yang ironis,pengeksekusian itu langsung dihadapan anak laut itu.

Dia diurus oleh ibu angkatnya. Dia diberi nama Nami Mitsuka.

Ting! Tong!

"Biar aku yang buka!"

Nami turun dari sofanya,lalu berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Halo sayang!"
"Tante!"

Saat itu Nami sudah berumur sebelas tahun.

"Kau mau kue?"
"Tentu saja!"

Yanko Mizutani,tantenya mengeluarkan sebungkus kue sus. Nami sangat suka kue sus.

"Wah! Terima kasih tante!"

------------------

"Ma! Anak laut itu nakal!"
"Kamu melukai anakku! Pergi sana!"

"Pergi! Kami tidak ingin melihat kamu lagi!"
"Dasar! Anak laut! Anak tidak normal!"
"Aku benci kamu!"

Tidak ada satu kata maaf pun yang keluar dari mulut si anak laut. Anak laut yang bernama Nami itu selalu saja menjadi bahan candaan,dia di kritik,di gosipkan,bahkan di bully.

"Sana kamu! Rasakan itu!"

Kue pie dan semprotan krim membasahi badannya.

"Hahahaha! Rasakan itu!"

Di benaknya dia selalu berpikir untuk berteriak. Namun ia tidak memiliki harapan lagi.

Dia selalu berbisik kecil "maafkan aku.." namun lagi-lagi beberapa barang selalu mengenai tubuhnya. Ia hanya bisa bertemu dirinya sendiri,ya,dia memang seharusnya mengabaikan orang-orang aneh itu. Namun sayang,ia hanya bisa mengobrol dengan dirinya sendiri.

Awalnya dia sering berpikir untuk bunuh diri. Namun di dunia ini tidak ada satu pun kesempatan untuk bunuh diri dan itu adalah kesempatan sia-sia.

"Teman-teman!"
"Hey! Itu kan si anak laut! Mau apa kamu ke sini?!"
"Ayo kita main!"
"Main?! Memangnya kita ingin bermain denganmu?! Jangan harap! Berteman denganmu saja kita tidak mau!"

Si anak laut mulai mendonbrak meja disebelahnya.

"Aku ingin berteman!"
"Tolong beri aku kesempatan!"

Anak laut itu mengatakan terus terang dengan suara lantang.

----------------------

"Nami! Jangan tinggalkan kami!"
Jess mengatakan itu dengan lantang. Shion memegang pundaknya.

"Kita sudah terlambat.. yang kau perlu sekarang,kau harus ikhlas.."

Jess mengangguk.

--------------------

Namaku Nami Mitsuka.

Aku memiliki satu teman yang bernama Jessica Hendrison. Dan dulu aku tidak memiliki teman,jadi jess adalah temanku.

Sebenarnya aku sangat suka dengan temanku yang bernama Shion,tetapi aku malu untuk mengungkapkannya. Jadi aku hanya mengungkapkannya dengan cokelat valentineku. Kuharap dia mengerti perasaanku.

---------------

Massages:

Hi readers! Di part ini Senpai cuman nulis sejarah kecilnya Nami! Tunggu part selanjutnya!^^

Song: IA - The "Me" in Me

I wanted to say 'I Love You'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang