Jessica's POV:
"Baiklah! Anak-anak! Sensei akan mengumumkan sebagian informasi,karena kertas pengumumannya belum difoto copy!" Kata sensei.
Uhh.. aku bisa bernapas lega sekarang,semoga informasi kali ini tidak akan seberat yang aku kira.
**
Saat pulang sekolah aku memoto copy catatanku tadi lalu menuju kerumah mereka.
"Apa ini?.." kata Nami melihat catatan yang baru saja aku copy.
"Catatan pengumuman field trip.." kataku.Nami hanya terbaring lemas di kasurnya.
"Hey,semalam kau itu bertingkah aneh.." kataku.
Dia diam sebentar.
"Bertingkah aneh apa maksutmu?.." tanya Nami.
"Kau tidak seperti kau yang aslinya maksutku... kau tampak sangat berbeda..." jelasku.Nami meletakkan catatan itu ke meja disampingnya.
"Aku baik-baik saja... hanya saja.... aku tidak ingat apa yang terjadi semalam..." jelas Nami.
"... kuharap kau segera sembuh...."**
"Terima kasih catatannya..." kata Shion sambil menunjuk-nunjuk buku di rak bukunya.
"I-iya..." kataku sedikit pelan.Kami terdiam.
"Shion,apa kau kenal siapa laki-laki itu?.." tanyaku.
"Maksutmu Damichi?.." tanya Shion balik.
"Dia teman SD aku dan Matt... dia mendapat prestasi jelek,jadi dia dikirim ke sekolah berandalan..." jelas Shion.Aku berpikir sebentar,sekolah berandalan setahuku banyak di kota ini.
"Tapi,kan,sekolah berandalan terlalu banyak di kota ini.." kataku.
Shion mengambil bukunya lalu duduk berhadapan denganku.
"SMP Kyoko.. disitulah dia bersekolah... yang aku waspadai adalah,field trip kita akan bercampur dengan sekolah lain.. dan SMP Kyoko mungkin salah satunya..." jelas Shion.
"Apakah... apakah SMP Kyoko itu salah satunya saja?.. pasti banyak sekolah bernadalan yang ikut field trip bersama sekolah kita.." tanyaku.Shion diam sebentar.
"Kalo soal itu juga aku belum tau.. yang jelas,kita harus tetap waspada..." kata Shion.
**
"Jess!" Ujar Nami.
"Yo!" Ujarku kembali.
"Aku dapat surat,lho!" Kata Nami menunjukkan sepucuk kertas amplop berwarna cokelat.Bukan,sepertinya itu bukan kertas surat,itu surat kepentingan atau sejenisnya.
"Sepertinya itu bukan surat dari seseorang.." kataku sedikit ragu.
"Benarkah?.." kata Nami sambil membuka amplop tersebut.Wajahnya yang semula heran dan penasaran sekarang berubah menjadi wajah emoticon yang dipenuhi kata 'oh.. begitu..'.
"Itu surat dari siapa?.." tanyaku.
"Ayahku.." balasnya.Mitsuka's POV:
Aku sedikit terkejut ketika melihat ini adalah surat dari ayah,rupanya dia ingin kembali,kukira dia akan di London bertahun-tahun.
Tulisannya :
Untuk anakku Nami Mitsuka.
Halo sayang,ini Ayahmu,maaf ayah selalu meninggalkanmu besama adikmu dan ibumu,ayah akan kembali dari London,tunggu ayah..
Mashashi Asahaki (pak Asa).
Hmm.. sedikit norak,namun aku bisa menerima apa jawabannya,silahkan saja kembali,namun jika perkerjaan ayah makin menumpuk dan kembali lagi keluar sana,mungkin terpaksa aku tidak akan menerima ayah dan membiarkan ayah di apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
I wanted to say 'I Love You'
Fanfictionsemua terjadi sebelum mengatakan 'aku suka kamu'