chapters bagian 8

6 1 0
                                    

Deviana hanya berdehem saja, karna ia malas untuk bicara.

"Dev lu mau apain sih cupu ini" tanya lily
"Iya Dev masa kita gk ngapa'in dia sih " lanjut lily

"Hmm.... Gimana kalo dia jadi babu kita aja"ujar jennie

" iya tuh boleh juga"

"Oke gw setuju"

"Heh cupu bikinin kita minuman donk haus nih" suruh deviana

"T-tapi a-ku pu-punya na-nama" ujar sandra gugup
"Lu berani sama kita? " tanya deviana

Semua yg ada disitu hanya diam membeku karna kalo deviana marah bakal berbahaya daripada buronan.

"JAWAB BODOH!! " bentak deviana
"LU PUNYA MULUT APA ENGGAK SIH!! " sarkas deviana

Saat sandra masih berfikir untuk bicara apa, tiba-tiba ia dijambak rambutnya sampai-sampai ia reflek kepala ya kesamping

Rambutnya yg awalnya dikepang dan sekarang rambutnya berantakan ia sempat merintis kesakitan dan memohon kepada deviana

Tpi Deviana tidak menghiraukan perkataan sandra, kedua teman deviana yaitu jennie dan lily

Hanya merintis mereka tau betapa sakitnya, karna deviana belum cukup dengan perbuatannya

Ia melepaskan jambakan dan ia menendang perut sandra, sampai-sampai sandra tergeletak di lantai.

Dan sandra muntah darah disitu juga karna tendangan deviana bukan main main.

"JAWAB DONK KALO DITANYA BUKAN DIAM AJA!! " bentakan deviana

Sambil menendang perut sandra lagi.

(Mamahnya deviana lgi keluar kota dan papa sandra pergi ke luar negeri, jadi mereka tidak tau keadaan sandra dan deviana).

Di lain tempat















Di Australia ada seorang pria berjas hitam dan berdasi, ya... Banyak yang terpesona oleh ketampanan pria ini.

Yup!! Betul ia papanya sandra, ia sedang meeting, tak selang beberapa lama ia selesai meeting ya tersebut.

Iya merasakan perasaan yang aneh didalam dirinya, ia sempat kawatir oleh anaknya.

Tpi ia buang perasaan itu jauh jauh.
Saat ia mau masuk ketempat kerjanya ia tiba-tiba sakit di dada kirinya.

Dan ia pun merintis kesakitan, ia pun memanggil temannya panggil saja namanya maurin.

Ia suka dengan papanya sandra dari dulu, tapi bukan suka melainkan teropsesi oleh papanya sandra.

Ia bisa melakukan apapun demi dekat dengan papanya sandra atau bisa disebut bosnya, ia dan bosnya itu adalah sahabat lama dari SMP sampai sekarang, tapi entah mengapa sahabatnya itu tidak suka ataupun tertarik oleh dirinya.

Apakah sahabatnya ini sudah memiliki pacar? Atau pendamping hidupnya? Pikirnya tapi namanya juga obses ya... Jadi dia melakukan apapun demi dia dan sahabatnya.

Bukan dia dan sahabatnya melainkan untuk diri sendiri.

Saat sampai di rumah sakit




"Sus suster tolong sahabat saya" panggil seorang wanita cantik yang berpakaian serba orang kantoran (ya jelas lah dia aja sekertaris nya jadi wajar kan🤨🙄)

Siapa lagi kalo bukan maurin.

Suster pun menyuruh maurin untuk tidak masuk, maurin yang kawatir pun ia mondar mandir didepan pintu rawat tersebut.

34menit

Akhirnya dokter keluar dari ruangan tersebut, maurin yang melihat dokter keluar pun ia tersenyum.

"Dok gimana keadaan sahabat saya dok? " tanya maurin
"Mari ikut saya"

Maurin pun mengikutinya, pas sampai diruangan

"Dok gimana keadaan sahabat saya dok? " tanyanya lagi
"Hmm... Begini sahabat ibu mengalami penyakit jantung, dan untuk sembuh dari penyakit itupun sangatlah kecil kemungkinan tapi... Saya akan tetap berusaha untuk mencarikan donor jantung" jawab dokter tersebut

Maurin yang mendengar itupun syok sedikit dan sisanya syik syak syok(canda aelah) ia terkejut sampai ia mengeluarkan air matanya.

Wajar saja ia dan temannya ini berteman sangat lah lama jadi ia tau bagaimana rasa sakitnya.

"Dok apa boleh saya menjenguknya? " tanya Maurin
"Untuk saat ini belum bisa karna dia belum sadar" jawab dokter

"Baiklah kalo begitu saya permisi dulu" ujar Maurin
Dokter itu hanya mengangguk saja

Saat Maurin keluar dari ruangan itu ia ke taman rumah sakit untuk menenangkan diri sejenak.

"Hiks... Hiks... G-gw gak boleh kehilangan dia hiks hiks gw gk mau kehilangan untuk ke-kedua kalinya" tangis Maurin pecah

Ya sebelum bertemu oleh papanya sandra ia sempat bersahabat dengan Gilang mereka sahabatan dari PAUD hingga SMP kelas 1.

Maurin dan Gilang begitu akrab dan dari sedikit orang menyebut mereka pacaran, tapi mereka menghiraukan itu Gilang mengajak Maurin untuk ketaman, dan Maurin pun bertanya kepada Gilang karna barukali ini Gilang mengajaknya un tuk ketaman biasanya tidak.
"Gilang lu mau nanya apa?" tanya Maurin Gilang hanya menghela nafas pelan sebelum ia bicara.

Bersambung~~

Segini dulu pegel anjir😌
Jan lupa vote ygy😌

👇

awal mula (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang