"Hmm gini rin aku... Punya penyakit" jawab Gilang
"HAH!!... Gk gak mungkin lang... Kok lu baru bilang sekarang sih!!... Jadi lu punya penyakit apa" ujar maurin setengah syok dan sisanya syik syak syok(aelah si author ini suka bercanda ya🤨)
"Iya aku punya penyakit kanker otak stadium 3 hidup aku gk bakal lama lagi rin" sendu Gilang
"Lang pasti ada jalannya kok percaya sama aku dan Tuhan" jawab maurin"Udah gk ada jalannya lagi rin... Aku g-gak mau mengkonsumsi obat itu lagi rin aku capek" Gilang
"Ternyata bener ya apa yang aku selidiki selama ini ternyata kamu punya penyakit itu" gertak maurin"Rin aku gak mau bilang ini takutnya kamu bakal terpuruk karna aku... Aku tau aku cuma temen kamu satu satunya tapi jangan egois rin aku gk mau minum obat itu lgi aku capek" jawab Gilang
"Jadi sekarang kamu mau ya gimana? " tanya maurin sambil menahan air mata ya yang mau jatuh
"Aku mau ke luar negeri untuk pengobatan aku disana kamu disini baik baik ya jangan nakal... Aku tau pas aku gk ada masuk sekolah pasti kamu bikin ulah kan? Aku tau semua ini karna mamah kamu yang cerita sama aku" jawab Gilang
"Kenapa gk disini aja? Itu pokoknya urusan aku gk usah peduliin aku" jawab maurin tanpa memandang Gilang sedikitpun
"Gak bisa maurin kata dokter harus keluar negeri untuk pengobatan aku rin... Kali aku udah gk ada didunia ini kamu jaga diri baik baik ya cantik" ujar Gilang
Maurin pun memeluk Gilang erat dan menangis dalam pelukan antar keduanya
Jujur ini sangat menyakitkan bagi maurin karna ia sudah akrab dengan temannya ini dan dia menganggap Gilang sebagai abang kandungnya sendiri
Mereka pun melepaskan pelukan mereka
"Lang jangan tinggalin aku di-disini lang a-aku g-gak mau kehilangan kamu lang jangan pe-pergi y-ya hiks.. Hiks... Aku cuman punya kamu lang cuma kamu mamah udah gk peduli lgi sama aku lang hiks... Hiks... Papa udah gak mau liat aku lagi lang... P-pliss la-lang" memohon maurin dengan cegukan
"Rin jangan egois ya... Mama sama papa kamu itu sayang sama kamu jadi jangan nganggap mereka gk sayang sama kamu.. Oke? " ujar Gilang
"Tap-
Ucapan maurin pun berhenti tiba-tiba karna dihp Gilang sedang ada yang menelpon
Mama is calling
" halo mah"Gilang
".... "
"Harus sekarang mah"
".... "
"Yaudah deh aku pulang sekarang"
".... "
"Oke"
"Kenapa lang" tanya maurin
"Mamah nelpon aku untuk pergi sekarang""Harus sekarang ya? " tanyanya lagi
Gilang hanya mengangguk saja"Eh itu sopir aku udah jemput tuh, aku pergi dulu ya" pamit Gilang
Maurin hanya mengangguk saja dan dia melambaikan tangan ya kepada Gilang dan sebaliknya.
"Mbak...mbak bangun mbak... "
Maurin pun terbangun dari tidurnya ternyata yang tadi hanya mimpi saja, kejadian tadi seperti kaset yang memutar lagi kejadian itu."Mbak kok tidur disini?" tanya seseorang
"Ketiduran tadi " jawab maurin
"Oh yaudah kalo gitu saya permisi dulu ya" ujar orang ituDan orang itu pun pergi berlalu maurin yang melihat punggung orang itu makin menghilang ia pun keruangan dokter tadi karna ia mau menanyakan soal sahabatnya itu.
Skip sudah diruangan dokter
"Dok saya mau menanyakan sesuatu" tanya maurin
"Silakan"
"Dok sekarang sudah ada yang mendonorkan kandung untuk sahabat saya? " tanya maurin"Blum buk udah kemungkinan besar dia tidak bisa terselamatkan" jawab
Dokter
"Saya juga mencari siapa yang mau mendonorkan jantung untuk pasien" sambungnya
"Biar saya aja dok yang cari" ujar Maurin
"Apa anda yakin dengan ini? " ujar dokter
"Saya yakin dok" jawab Maurin"Baiklah silakan tanda tangan disini"
Nasib sandra apakah baik-baik saja? Tentu saja tidak dia masuk rumah sakit karna ada bekas tusukan benda tajam seperti pisau dapur tusukannya dibagian perut untuk tidak terlalu dalam jadi nyawanya masih bisa terselamatkan.
Pelakunya masih blum diketahui, yang jelas itu orang pembully sandra ya siapa lagi kalo bukan Devi end gengs ya kenapa tidak ada yang mengetahui karna Devi dan gengs ya membayar seseorang
Untuk membersihkan kan tkp jadi tidak ada yang tau polisi pun masih selidiki masalah ini
Siapa yang melaporkan? Ya deviana lah yang melaporkan kejadian itu deviana dan The gengs mereka sedang ber ekting sedikit
Deviana pun menelpon mamahnya tentang kejadian ini ia sedang menguji mamahnya apakah dia perduli dengan sandra atau dengan dirinya, ya dia melukai dirinya sendiri karna ia ingin menguji apa mamahnya pilih ia atau sandra?
Jawabannya adalah sandra
Ia terkejut akan hal itu mamahnya lebih memilih orang asing daripada memilih anak kandungnya sendiri?Pas mendengar itu deviana marah besar dan dia akan bersumpah bahwa sandra bangun maka ia akan menyiksa sandra sampai mati.
Mamahnya sedang otw ke bandara dan kerumah sakit melati cinta.
Bersambung~~
Pegel seng😘💅
Jadi segini dulu yaa seng😘💅
Janlup vote dan komen yauw😘💅👇