RoMH 42 - Masa Lalu Ariel

634 66 3
                                    

Orang bilang, seorang wanita ditakdirkan untuk menjadi seorang ibu. Seorang wanita, pasti menjadi seorang ibu. Namun, ada beberapa yang layak, ada juga yang tidak layak. Dan Ariel adalah salah satu dari anak yang terlahir dari seorang wanita yang tidak layak untuk menjadi seorang Ibu.

Ariel dan Disney terlahir kembar dalam keluarga yang kekurangan. Ibunya adalah single parent. Ayah mereka sudah tiada sejak mereka lahir dan berakhir dengan ibunya yang harus mencari nafkah untuk si kembar.

Ariel memiliki ingatannya semenjak ia sudah menginjak usia 3 tahun. Entah apakah ibunya dulu juga melakukan kekerasan pada mereka, namun Ariel mengingat semuanya dengan jelas saat dia berada di usia batita.

Namun, Ariel yakin jika dirinya dibesarkan dengan cinta. Jika tidak, ibunya tidak akan bekerja keras untuk memberinya makan. Ibunya juga tidak akan mempertahankan mereka atau memeluk mereka setelah menyiksa mereka. Karena pemikirannya, Ariel tumbuh dengan pengertian dan dipaksa untuk dewasa. Dia harus mengerti. Ibunya lelah, dan ibunya berjuang sendirian. Jadi, tidak apa-apa jika ibunya marah. Tidak apa-apa jika ibunya memukulnya.

Namun, berbeda dengan Ariel, Disney tidak memiliki pengertian yang sama. Disney memiliki banyak keinginan. Entah itu mainan, makanan dan segala hal yang tidak mampu ibu mereka berikan. Dan Disney akan berakhir menjadi orang yang akan dipukul oleh ibunya. Tapi, Disney adalah adiknya. Disney adalah kembarannya. Ariel tidak tahan melihat kembarannya dipukul. Jadi, setiap Disney akan dipukul oleh ibunya, Ariel akan menarik Disney ke kamar dan menutup pintu rapat-rapat. Sementara dirinya berada di luar bersama dengan kemarahan sang ibu.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!" Ibunya pada akhirnya mengalihkan amarahnya pada Ariel. Walaupun mereka bukan kembar identik, ibunya masih dapat melihat bayangan Disney di sana. Bagaimana pun, mereka sedarah. Dan tidak heran jika mereka memiliki sisi yang sama.

Dalam kemarahan ibunya, Ariel tersentak dan merengut ketakutan. Namun, demi adiknya yang masih menangis di dalam kamar, Ariel memberanikan diri dan berkata. "D-Disney masih sangat kecil." Ariel kecil hanya dapat mencicit. Kaki pendek anak berumur 3 tahun itu mendekat pada ibunya. Meraih ujung pakaian sang ibu dan berkata. "I-ibu, jangan memukulnya!"

Namun, suara memohon Ariel disambut dengan pandangan berapi dari ibunya. Dalam ukuran tubuh yang jauh berbeda, ibunya seperti monster di pandangan mata Ariel.

Ariel kembali ketakutan dan mundur menjauh dari ibunya. Dia ingin lari, namun terlambat saat ibunya berkata, "Kau berani mengajariku?!"

Ucapan itu dikatakan dengan dingin. Dalam sorot mata yang kejam itu, bayangan Ariel kecil terpantul di bola mata hitamnya. Ariel kecil bahkan sudah menangis saat tangan ibunya mulai terangkat. "KAU BERANI MENGAJARIKU?! HAH?!"

PLAK!!

Tubuh kecil Ariel terlempar. Ariel menjerit dan menangis saat dia menyeret tubuh kecilnya agar menjauh dari sang ibu. "BOCAH SEPERTIMU BERANI MENGAJARIKU?!"

Tangan Ariel dengan cepat disambar, pipinya kembali ditampar kuat-kuat. "AKH!! IBU SAKIT!!" Ariel menangis kencang, menjerit saat ibunya tidak hanya menampar, tapi juga menginjak dan bahkan menendang perutnya. Ariel hanya mengulang jeritannya yang berkata, "IBU SAKIT!! HENTIKAN!! AKH!! SAKIT!!!!"

Itu mungkin pertama kalinya Ariel merasa akan mati. Dalam air matanya, dalam teriakan marah ibunya, dalam keadaannya yang penuh luka, Ariel menatap pintu yang berisi adiknya. Saat itu, Ariel berharap bahwa Disney keluar dan menghentikan amarah ibunya. Ariel berharap bahwa Disney memiliki pengertian yang sama dengannya. Ariel berharap Disney mampu memiliki kekuatan untuk memeluknya dan dipukul bersamanya.

Namun, Disney tidak pernah keluar dari kamarnya. Disney mengunci dirinya. Disney mencari aman untuk dirinya sendiri.

Dan dalam kesakitan itu, Ariel pingsan di umurnya yang masih 3 tahun.

Rebirth of My Husband [Kelahiran Kembali Suamiku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang