1.2

206 14 1
                                    

Keesokan harinya (Ini libur semesteran jadi jangan heran kalo libur melulu)

Felix membuka matanya, ia ingin jalan jalan

Felix berjalan dengan santai hingga ke tempat favorit nya, sungai yang tenang

Felix duduk dibangku yang ada ia melihat ke air didalam sungai itu, melamun, sesekali ia berbicara sendiri, juga memainkan ponselnya

______

Tak dirasa, Felix berdiam di dekat sungai itu cukup lama, hingga matahari sudah sangat terik

Ia berjalan lagi, berniat ubtuk pulang, namun, ia terhenti didepan cafe milik Chan, sangat ramai, dan karyawan Chan masih sedikit, terlihat bahwa Chan sedang kerepotan, ia memutuskan masuk ke cafe itu

"Kak Chan, aku bantuin ya" Felix

"Eh Lix, gausah ah" Chan

"Gapapa kak, sini" Felix mengambil pesanan yang sudah jadi untuk diantar ke meja yang memesan

Chan hanya geleng geleng kepala, tapi ia cukup senang ada yang membantunya

Felix mengantar pesanan dan mengulangi lagi

Hingga pengunjung sudah mulai sepi

"Makasih ya Lix" Chan.

"Iya kak, santai aja" Felix

Namun, tanpa Felix sadari, ternyata papanya sedang melalui cafe itu, papanya melihat nya, langsung masuk ke cafe lalu menarik Felix pergi dari Cafe

_____

Sesampainya di rumah, papa menyeret Felix ke kamar Felix

"Papa kenapa sih" Felix

"Kenapa? Hah? Kamu itu udah ku kasih uang jajan, kurang ya? Sampai sampai kamu kerja begitu, kamu itu bikin malu keluarga kita aja, keluarga kita tuh keluarga terpandang, kalo sampai ada yang tau kalo kamu kerja jadi pelayan kayak gitu, papa mau taruh muka papa dimana?! "Papa

Felix hanya diam tak berani menggubris papanya

"Kenapa diem hah?" Papa

Papa mengambil gesper nya lalu mendekati Felix

"Buka bajumu" Papa

Felix tak merespon ia hanya diam menundukkan kepalanya, hingga papanya memrobek paksa bajunya

Ctas

Satu cambukan diterima oleh Felix, hanya ringiyang keluar dari mulut Felix, ia sudah sering mengalaminya saat papanya sedang marah padanya

Ctas

Satu cambukan lagi mengenai punggung mulus milik Felix

Ctas

Ctas

Ctas

Felix merasa punggungnya sangan perih dan panas, ia hanya meringis, hingga papanya keluar dari kamarnya, meninggalkan nya sendiri dikamar

Felix menumpahkan air matnya lagi diatas bantal kesayangannya

"Hiks, kenapa sih, aku salah apa coba, kalo aku malu maluin, ngapain dilahirin, akh" Ujar Felix frustasi sembari menjambak jambak rambutnya sendiri

Felix melanjutkan menangis tanpa suara















See you next time❤️❤️.





Pacar Felix

Why I'm? [Felix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang