1.1

143 9 1
                                    

Malam harinya, Minho dan Felix masih bersama, namun manusia lain sudah pulang

"Kak" Felix

"Hmmm" Minho

"Gak ke ulang tahun nya jisung" Felix

"Tadi kakak udah bilang kalo gabisa" Minho

"Makasih banget ya kak" Felix

"Iyaa, apasih yang enggak buat adek kakak ini" Minho

_______

Keesokan harinya

Felix memutuskan untuk pulang walau hari libur, tapi ia takut akan dimarahi oleh kedua orang tuanya

Sesampainya di rumah, Felix disambut oleh ayahnya dengan tatapan tajam

"Pa..." Felix

"Apa?! Kamu itu gak tau diri banget sih! Harusnya Minho dateng ke ulang tahun jisung, bukan kamu! Terus semalem kemana?! Kamu itu, selalu ngerepotin, bikin malu aja!" Papa

"Iya kok Pa, Felix bikin malu, kalo gitu, ngapain juga Felix lahir, ngapain Mama susah susah ngandung Felix, ngapain dulu gak gugurin aja Felix, kan yang papa sama mama mau cuma jisung, jisung dan jisung, kalian gak nganggep aku anak kalian yaudah, fine fine aja aku mah" Felix, ini pertama kali Felix melawan ayahnya, setiap kali dikasari, Felix selalu hanya diam, namun dirinya sudah tak tahan untuk memendam semuanya

Setelah mengatakan itu, Felix melenggang pergi kekamarnya, tak mempedulikan ocehan sang papa

Setelah dikamar, Felix langsung menjatuhkan badannya di kasur dengan posisi tengkurap, ia menangis, ya, mungkin hampir setiap hari dia begini, bantal dan kasurnya adalah saksi bisu ketika Felix menangis tanpa suara

"Semua cuma ada Jisung dan Jisung, Felix kapan coba... Felix juga mau
... Au ah gausah dipikirin" Felix



























See you next time❤️❤️.





Pacar Felix

Why I'm? [Felix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang