Rafaelluna's Diary (silent love)

˚｡⋆32. please, don't go again⋆｡

assalamu'alaikum
minal aidin wal faidzin bagi yang merayakan
update special lebaran (3 part bertahap sampai nanti malam)💘💘💘

Happy Reading 🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

"Eomma, Lunna takut. Takut ada pesan-pesan itu lagi, takut ada yang bawa Lunna pergi lagi, Lunna takut diculik, Eomma," lirih Lunna sambil menangis di pelukan Laras.

"Sekarang pokoknya Lunna apa-apa harus sama Eomma atau Appa, ke mana-mana harus ada temennya, ya? Biar Lunna nggak takut lagi," hibur Laras.

"Lunna sekarang tidur, ya? Besok sekolahnya dianter sama Appa," sahut Baskara.

Hati Lunna campur aduk sekarang. Ini keluarga impiannya sejak kecil. Disayangi kedua orang tua dengan tulus. Tapi, kenapa kasih sayang lengkap itu baru datang di saat nyawa mereka terancam seperti sekarang ini?

Laras dan Baskara mengantar Lunna ke kamar tidurnya. Mereka mencium pipi Lunna bergantian, mengucapkan selamat malam, lalu meninggalkannya.

Lunna berusaha memejamkan matanya, tapi tidak bisa. Tiba-tiba suara notifikasi ponsel mengagetkannya. Nomor tak dikenal mengirimkan pesan singkat padanya.

Karena sudah lebih dari satu kali mendapatkan pesan ancaman, Lunna sangat takut membuka pesan itu. Tangannya gemetaran.

"Ini bukan teror lanjutan, kan? Takut, serius." Monolognya.

Dengan ragu, ia membuka pesan tersebut.

Unknown

hi, nana
how are you?

Lunna menggigit bibirnya. "Aku hari ini bikin kesalahan lagi? Kok aku takut, ya? Tapi penasaran."

Akhirnya, Lunna mengetikkan balasan.

siapa?
maaf, hari ini gue bikin kesalahan lagi, ya?

kesalahan?
kamu kenapa?

"Kok dia nanya balik? Jangan-jangan dia bukan bagian dari itu?"

lo siapa? 😭

/send a picture

DIKA?!
anjir lo bikin kaget aja, sialan😭

"anjir"
"sialan"
bagus, udah bisa ngomong kasar sekarang
siapa yang ngajarin?