halooo ketemu lagi sama mama Alvero.
Selamat datang di cerita ke-3 akuramein guys
pencet bintang dan spam komen biar author semangathappy reading 💫
"Lo cantik, Lun. Tapi sayangnya nggak ada yang mau sama lo kecuali gue."
"Idih sok tau."
Rafael tersenyum lalu duduk di samping Lunna yang sedang melukis. "Sampai kapan?" tanya Rafael.
"Apanya?"
"Sampai kapan kita kayak gini terus? Ngga ada kejelasan, Lun."
Lunna menghentikan aktivitas melukisnya. Ia merapikan semua cat dan kuas yang berserakan di atas rumput taman lalu memasukkan semuanya ke dalam tas.
"Lun?"
Lunna mengabaikan Rafael. Ia membawa lukisannya yang masih basah dan meninggalkan Rafael.
"Lunna."
Lunna menghentikan langkah kakinya tanpa menoleh. Tanpa sepengetahuan Rafael, air matanya menetes.
Tidak mau Rafael melihatnya menangis, Lunna segera berlari menjauh dari tempat itu.Rafael berdiri mematung memandangi punggung Lunna yang semakin lama semakin jauh.
"Sampai kapan, Lun?"
YOU ARE READING
Rafaelluna's Diary (silent love)
Roman pour AdolescentsKetika gadis yang dikenal periang dan pecicilan jatuh cinta dengan cowok yang soft dan ramah kepada semua orang. Lalunna. Kpopers sejati yang sulit didekati. Gadis periang itu unik. Tingkahnya kadang menggemaskan, tapi tak jarang juga bisa membuat...