# 23

332 48 42
                                    







chapter 23 — his hard life


SEORANG LELAKI dengan rambut hitam sedang memandang kota dibawah kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEORANG LELAKI dengan rambut hitam sedang memandang kota dibawah kakinya.

Tepatnya dia menggantung kakinya saat duduk diatas bukit, dan memandang cahaya cahaya kecil yang berkilauan dari sudut rumah rumah itu. Senyumannya merekah karena kegembiraan tanpa alasan. Netra abunya memandang ria dengan tatapan lembut.

Rambut panjang itu terjulur ke bahu dan kepalanya, membuatnya tersadar. Jadi ia menggerakkan kepalanya untuk mendongak.






“Apa kau sedih dengan pemandangan yang mungkin akan terlihat lusuh besok?” tanya pria dengan tatapan datar yang menundukkan wajahnya diatasnya. Rambut putih panjangnya menjuntai.

“... Rambutmu sangat panjang.”

“Jangan mengalihkan topik.”




[Name] River hanya mengangkat bahu sambil tertawa pelan. lalu menarik sebelah kakinya dan menumpukan kedua tangannya diatas lutut, senyuman tipis dengan tatapan lembut keluar. “.... Pemandangan seperti ini, menenangkan?”

“Benar,” Deon duduk di sebelahnya, sedang tangannya menggenggam alkohol. Yang bagaimana bisa dia mencurinya. Lalu tanpa basa basi dia menuangkannya pada sebuah gelas dan meneguknya.

“....” [Name] tidak terlalu mempedulikannya. Ia memilih tetap memandangi cahaya lampu kota.





“Kau tidak akan minum?” tanya Deon, yang tampaknya mulai mabuk. [Name] menggeleng.

“Hik, kenapa?”





“.... Aku tidak suka kehilangan kesadaran,” [Name] menjawab singkat. Membuat Deon sedikit memikirkannya dengan susah, mengingat pengaruh alkohol. “Oh.”



“Kenapa?”





Kenapa ... Ya?

Senyuman tipis tersungging. Sementara matanya sayu sejenak. Lalu ia memejamkan mata.





Karena hari itu.




“[Name] River, ya ampun.” seorang wanita paruh baya memijit keningnya dengan pasrah. “2 bulan lalu hampir tenggelam bersama puteri seorang Baron, 3 pekan sebelumnya bertengkar dengan seorang Grand Duke, 4 hari sebelum itu lagi, diserang gajah purba bersama dengan temanmu, dan sekarang!? Hampir tewas kehabisan darah di hutan sendirian!? Jika ayahmu tidak peduli padamu, dia akan membakar sendiri mayatmu!!!”

“....” [Name] hanya sanggup nyengir sih. Namanya nggak bisa diam. Ya mau gimana lagi?

“Kau menimpakan masalah ke anak siapa lagi sekarang!?”

Even Angel KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang