319 33 22
                                    

{Lebih bagus jika kalian memutarkan lagu di atas untuk lebih merasakannya}

Jika Taeyong bisa mengubah waktu, sudah lama dia ingin melakukan hal yang seperti itu. Tidak, bukan untuk memperjuangkan kebenarannya — tetapi untuk menunjukkan rasa cintanya pada sosok pemilik hatinya selama ini. Oh, betapa menyesal dirinya karena tidak mengatakan bahwa dia sangat mencintai sang Raja Goryeo.

Sadar atau tidak sadar, kini hari itu tiba. Hari di mana Taeyong akan menerima hukuman yang setimpal akibat perbuatannya yang dikatakan ingin membunuh sang Raja. Pria cantik itu memohon pada sang Raja untuk setidaknya membiarkan dia terlihat cantik buat kali yang terakhir.

 Pria cantik itu memohon pada sang Raja untuk setidaknya membiarkan dia terlihat cantik buat kali yang terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria cantik itu tersenyum tipis. Dia mengenakan Hanfu berwarna hijau muda, rambutnya disanggul dengan jepit rambut kesayangannya — jepit pertama pemberian sang Raja. Bibirnya yang sudah secara alami terlihat memerah menambahkan kecantikannya. Dia sengaja meletakkan gantungan wangian sebagai aksesoris Hanfu-nya. Matanya menatap lembut penampilan dirinya.

"Niang niang, anda sudah siap?"Pengawalnya bertanya. Taeyong menoleh, memberikan senyuman terbaiknya dan mengangguk. Tubuhnya melangkah mengikuti pengawalnya dengan tenang. Ketibaannya di aula hukuman membuatkan siapapun berada disitu merasa terpesona dengan dirinya. Bahkan, Sang Raja yang duduk angkuh di kursi kebanggaannya saja tidak bisa mengalihkan pandangannya daripada si cantik.

"Hari ini, kita akan menyaksikan Guifei, Selir kesayangan Jeonha akan dihukum bunuh karena telah mencoba untuk melakukan pembunuhan terhadap Jeonha."Suara Menteri kepunyaan Raja Goryeo itu bersuara. Taeyong hanya menundukkan kepalanya. Bibirnya tidak putus dengan senyuman. Bahkan, siapapun yang melihat acara ini akan berpikir bahwa ini adalah sebuah acara yang bahagia.

Namun tidak, ini bukanlah sebuah acara yang bahagia. Acara inilah yang akan merenggut nyawa sosok cantik yang menyandang gelaran Guifei selama setahun ini.

"Niang niang boleh duduk di kursi hukuman."Mata Taeyong yang tidak lepas menatap pemilik hatinya itu mengalihkan perhatiannya kepada pengawalnya. Dia mengangguk mengerti, ingin melangkah ke tempat yang seharusnya dia duduki.

"Jeonha, sebelum aku mendapatkan hukumanku, apakah aku bisa mendekatimu buat kali terakhir?"Pria cantik itu bertanya lembut. Sosok pria tampan itu terlihat datar saja; menganggukkan kepalanya, memberikan ijin terakhir buat Sang Selir mendekati tubuhnya. Taeyong tersenyum manis — melangkah dengan penuh anggun ke singgahsana pria tampan itu. Tubuhnya berlutut, menatap lembut wajah sang Raja yang masih menatapnya datar.

"Apa yang kau inginkan, Li Tairong?"Oh. Pria tampan itu juga sudah tidak lagi memanggil nama Korea-nya. Taeyong sekali lagi tersenyum. Sang Raja sebenarnya tidak ingin luluh di hadapan Selirnya ini. Sejujurnya, dia merasa heran karena si cantik tetap tenang walaupun sebentar lagi dia akan kehilangan nyawanya.

"Aku ingin meminta tiga permintaan terakhirku, Jeonha..."Sosok cantik itu berkata lembut. Sang Raja mendesah pelan dan mengangguk.

"Tentu, katakanlah apa kemahuanmu, Li Tairong."

Concubine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang