***
" Abadilah cinta ini hingga salah satu dari kita tertidur untuk selamanya "
_Alam Akash Orion.
Setelah makan Malam,Biru,mila,winda dan bagas memilih untuk pulang,Di perjalanan Biru kembali membuka room chatnya,ia cukup penasaran dengan kontak tak dikenal itu.
Biru membuka pesan itu.Deg..
Jantung biru berdegup kencang,matanya memanas.
ia meremas ponselnya menyalurkan rasa marahnya." lo kenapa biru?".Tanya mila dengan kening berkerut.
" pengen berak lo? lemes benner gw liat?".ucap mila Setengah terkekeh
" aku gak papa kok!".ucap Biru dengan senyum paksanya.
" kalau mau berak ngomong aja,gak usah malu ".Ucap mila lagi.
" enggak mila".Ucap Biru dengan nada kesal.
" oh gitu ".
" iya ".
Mila akhirnya memilih untuk diam,ia beralih untuk membuka room chat miliknya sendiri,ia rindu dengan juna setelah seharian ini tak mendengar suaranya,mila ingin bercerita banyak kepada juna tentang liburannya di sulawesi.
Sedangkan Biru ia hanya menatap luar jendela mobil dengan pikiran berkecamuk,pikirannya tertuju kepada Alam dan Gambar yang dikirmkan oleh sosok yang tak dikenalinya.
" Kak Alam ingkar janji ". Batinnya.
Tak terasa buliran bening jatuh dari pelupuk matanya,ia jadi teringat dengan kata-kata Alam kepadanya
" jangan percaya sama janji,janji itu hanya penenang selebihnya omong kosong ".
mengingat itu membuat biru tersenyum kecut.
" Jadi ini maksud kak Alam tentang janji?Kalau kak Alam emang gak mau sama biru lebih baik gak usah janji sama biru,itu cuman buat biru sakit hati ". gerutu biru,Untung mila tak mendengarnya karena mila sibuk telfonan dengan Juna.
tiba-tiba biru juga teringat dengan kata-kata Alam beberapa hari yang lalu.
" lentera biru naftalena,jika sewaktu-waktu ada yang berusaha jauhin gw dari lo,gw mohon jangan percaya sama mereka ".
mengingat kata-kata itu membuat Hati biru bimbang,ia bingung antara harus percaya kepada Alam atau tidak,Bukti sudah ada di depannya,biru benar-benar bimbang sekarang,Ia tak tahu harus Apa.
sedangkan di lain tempat...
Alam telah berada di rumahnya setelah ia menyelesaikan urusannya dengan Aleza,ia memilih untuk pulang,Alam masih tak percaya dengan kelakuan Aleza yang di luar nalar,Alam menghempaskan tubuhnya di atas kasur miliknya
pikirannya kembali tertuju kepada biru,rasanya ia sangat rindu dengan gadia itu,Hari ini Alam menjalani harinya tanpa ada tawa biru yang menghiasinya,tak ada tangan biru yang bisa di genggamnya,Liburan biru benar-benar membuat ia tersiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAM DAN BIRUNYA[REVISI]
Spiritualsederhana saja ini tentang kisah singkat sang Alam Dan biru