*****" kamu adalah sosok yang menempati tahta tertinggi dalam hatiku,Jadi mustahil untuk aku berpaling ".
_lentera Biru Naftalena
Hari ini Biru bisa beraktivitas kembali setelah beristirahat seharian penuh kemarin,Istirahat itu membuat tubuhnya terasa pegal karena dirinya hanya bisa tidur diatas kasur.
Biru sudah siap berangkat ke sekolah,ia berjalan mencari ibunya karena ia ingin berpamitan,Biru berjalan menuju ruang tamu namun deva tak ada di sana,ia mencarinya di teras namun tidak ada juga,Akhirnya i a mencarinya di kamar deva karena sudah tidak ada tempat lain yang sering di Huni oleh deva kecuali Ruang tamu,Teras dan kamar,dan feeling terkuatnya sekarang Adalah kamar.
biru berjalan memasuki kamar deva.
dan benar saja ada deva disana,Ia menghampiri deva yang masih setia menutup matanya," bunda belum bangun?padahalkan udah jam 06.00,bunda biasanya bangun jam 05,kok telat yah?".monolognya sendiri.
Biru sedikit heran,namun ia kembali berjalan menghampiri kasur deva.
" bunda..".panggil Biru.
deva seketika menggeliat kecil,ia menatap putrinya yang sekarang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
" eh...b-biru udah mau berangkat?".tanya Deva dengan suara rendahnya,biru mengangguk kecil.
Alis biru sedikit berkerut,kenapa dengan ibunya?Rasanya deva seperti orang yang tidak memmiliki tenaga,ia sangat lemah bahkan untuk berbicarapun rasanya berat.
" bunda gak papa?". tanya Biru.
deva menggeleng seraya tersenyum
" bunda gak papa nak ".balasnya.
" biru gak usah ke sekolah yah,perasaan biru gak enak ".ucap Biru hendak keluar untuk mengganti seragamnya,namun belum sempat melangkah keluar ,deva sudah lebih dulu memanggil biru.
" biru ".
" iya bunda".
" kemari nak ".
biru mendekat kearah Deva.
deva mencoba untuk bersandar di kepala ranjang,setelah itu ia menggenggam tangan Putrinya lembut." Berapa umur kamu sekarang nak?".tanya deva.
Sejenak biru nampak berfikir dengan keanehan Ibunya,namun ia tetap berfikir positif dan kembali menjawab pertanyaan deva.
" umur biru sekarang sudah 17 tahun".
"putri bunda sudah besar ternyata".ucap deva tersenyum tipis.
Deva menatap mata bulat Biru,mata yang selalu menancapkan cahaya dan menerangi kegelapan dunianya,mungkinkah mata itu akan kembali meneranginya jika ia sudah tak ada dalam raga?sepertinya semua akan mustahil.
" biru harus tetep ke sekolah,sekolah yang baik, biar bunda dan Ayah bahagia di sana,buat Ayah dan bunda bangga sama kesuksesan Biru ".
" kalau itu mah pasti bunda ".ucap Alam percaya diri.
" bunda sayang sama biru ". ucap Deva mengelus pipi Biru pelan dan penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAM DAN BIRUNYA[REVISI]
Duchowesederhana saja ini tentang kisah singkat sang Alam Dan biru