.
.
.
.
.Pagi harinya, Julia masuk kedalam kamar Sean untuk mengecek keadaan anak bungsunya itu, dan seketika bibirnya terangkat menampilkan senyuman hangat ketika matanya menatap kedua anaknya sedang tidur dengan saling berpelukan.
Tampah sadar matanya sudah berkaca-kaca, setelah mengingat kejadian kemarin pagi yang cukup membuatnya sedih, kecewa sekaligus khawatir. Namun sekarang sudah tak apa-apa karena kedua anaknya itu sudah menyelesaikan masalah mereka dengan baik.
"Ayo bangun, waktunya sekolah!" Ucapnya dari depan pintu kamar tak ingin masuk kedalam, setelahnya ia pergi turun ke bawah untuk membuatkan sarapan dengan senyuman yang tak kunjung luntur.
Adrian yang tersadar lebih dulu membuka matanya perlahan, dan seketika tersenyum gemas ketika menatap wajah tenang Dedeknya yang tertidur dengan pulas.
Padahal Sean yang selalu bangun lebih awal dari Adrian, namun lihat sekarang bocah dingin itu sedang tertidur dengan nyengaknya bahkan tak terbangun sama sekali ketika Adrian menciumnya secara brutal.
"gemesss bangettttttt".
Cup
Cup
Cup
Cup
Sean yang udah merasa terganggu akhirnya terbangun, dan menatap wajah Adrian didepannya dengan datar.
"Selamat pagi Dedeknya Abang~" Ucap Adrian penuh binar, bahkan Sean dapat melihat imajinasi bunga-bunga dibelakang tubuh Adrian.
Sesenang itukah Adrian?.
Sean yang ingin bangkit untuk mandi buat siap-siap berangkat kesekolah terhenti ketika dengan tiba-tiba Adrian menarik tubuhnya hingga tertidur kembali dan memeluknya ala-ala bantal lagi dengan erat.
"5 menit lagi lah Dedek~" Rengek Adrian dan mulai menutup mata, ingin menjelajahi alam mimpinya lagi.
Sean yang udah merasa ngerah karena belum mandi sejak pulang sekolah kemarin, dan juga takut terlambat datang kesekolahnya dengan kasar mengigit lengan kekar Adrian.
"A-aduh, Sakit dekk~" Adrian cemberut sambil mengelus-elus lengannya.
Sean tak peduli, jika ia tak melakukan hal itu Adrian tak akan melepaskannya, Ia lalu bangkit dan langsung menyambar handuk miliknya itu lalu pergi ke arah kamar mandi untuk mandi lebih dulu.
"Dasar!, untung sayang~".
Adrian bangkit dari tidurnya dan berlari mengikuti Sean ke arah kamar mandi.
"Dek mandi bareng yuk~".
.
.Seperti biasa Sean lebih dulu selesai siap-siap daripada Adrian yang banyak gayanya.
Sean duduk dengan tenang diruang makan, ia merasa cukup heran ketika meja makan itu di isi dengan begitu banyak jenis makanan yang mamanya buat.
Namun Sean tak terlalu peduli, pikirannya hanya cepat-cepat sarapan dan berangkat kesekolah. Karena hal yang paling Sean benci adalah Keterlambatan!.
Sean mengambil makanannya, tak lupa juga ia berdoa sebelum memasukan makanan itu kedalam mulutnya, namun tiba-tiba aja Adrian yang entah sejak kapan datang dengan cepat melahap suapan pertama Sean.
Sean menarik nafas jengah dengan kebiasaan Abangnya itu yang suka tiba-tiba muncul dan memakan suapan pertamanya, ia menatap datar Abangnya yang juga sedang menatap dirinya cemberut.
Sean lanjut memakan makanannya dengan tenang, Adrian yang di jutekin makin cemberut. Dengan keisengannya yang tiada tara, ia menyolong lagi suapan Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bromance) My Little Bro!
Random~Story 1~ [Bromance, Family] Adrian dan Sean, Kakak beradik yang seperti matahari dan bulan, berbeda sifat, berbeda pendapat, berbeda keinginan dan berbeda kelakuan. Adrian yang manja pada Sean dan Sean yang pasrah-pasrah saja membuat mereka berdua...