twenty-seven

923 50 2
                                    

happy reading !!

***

setelah beberapa hari menghabiskan waktu di kantor akhir nya malvi bisa kembali ke mansion, dia sangat merindukan kasur nya yang nyaman. malvi rasa hari ini dia akan menghabiskan waktu nya untuk membayar jam tidur yang beberapa hari ini dia lewatkan.

malvi melangkahkan kaki nya menaiki anak tangga, sesampai nya di depan pintu kamar dia sempatkan menoleh kearah ruang kerja nya yang terbuka begitu saja.

"siapa yang berani membuka nya? tidak mungkin jika bagas, pagi tadi dia baru saja pulang bersama ku" batin nya.

langkah kaki nya yang semula lurus dia belokan ke arah ruang kerja nya. malvi berjalan cepat ke arah ruangan, dari arah luar dia bisa mencium parfume yang sangat familiar di indra penciuman nya.

pintu ruangan malvi buka dengan lebar hingga terlihat jelas seseorang yang dengan lancang menduduki kursi milik nya.

"hai avii!" suara yang selalu malvi rindukan terdengar sangat nyaman di terima oleh indra pendengaran nya, malvi rindu suara itu.

wanita itu berjalan mendekat kearah malvi yang sedari tadi berdiri mematung di ambang pintu. malvi dapat melihat kaki indah nya melangkah kearah nya, mata nya yang cantik itu selalu dapat membuat nya tenang, pelukan nya yang hangat selalu dapat membuat nya aman. malvi sangat merindukan sosok itu.

dengan cekatan cepat malvi langsung berhamburan kedalam pelukan nya, melepas rindu yang selama ini selalu dia simpan, rasanya malvi tidak ingin melepaskan pelukan ini.

"hey calm down avi, i'm here ga akan pergi lagi" wanita itu membalas pelukan malvi, mengelus-elus rambut malvi yang mulai memanjang dengan penuh hati-hati.

"you're lying, in fact you left me 5 years ago" malvi terus memeluk tubuh kecil wanita itu dengan sangat erat, malvi enggan untuk melepaskan nya dia takut akan ditinggal kan lagi oleh nya.

"avii look at me" bujuk wanita itu.

"aku ga mau icyyy" malvi merengek seperti anak kecil membuat wanita itu terkekeh geli.

dafichy theresia atau malvi biasa memanggil nya dengan sebutan icy, kalau kata malvi nama icy itu cocok untuk nya, lucu dan manis. wanita itu sangat menyukai kelinci, karena itu juga malvi memanggil nya icy. dafichy terpaut lebih dewasa 2 tahun umur nya dari malvi.

"avi look at me please atau aku lepas pelukan nya secara paksa" mendengar ancaman itu malvi langsung menghadap kan wajah nya ke arah wajah wanita yang lebih pendek dari nya itu.

"tadi pas baru masuk wajah kamu seram banget, kenapa sekarang jadi kaya anak kecil gini, bibir nya kenapa manyun gitu si, loh kamu nangis juga hahaha".

"can you stop teasing me?" ucap malvi menampilkan wajah kesal nya.

"haha okay okay, bisa dilepas dulu ga pelukan nya? aku susah nafas nihhh" dengan berat hati malvi pun melepaskan pelukan itu.

"jangan kesal gitu dong nanti aku peluk lagi deh, sekarang ayo kita duduk dulu".

"loh ini kan ruangan aku, seharus nya aku mempersilahkan kamu duduk icy" malvi mengikuti wanita itu kearah sofa di ruangan nya, tangan nya terus di tarik kearah sofa.

"padahal kamu yang bilang sendiri, apapun yang kamu punya berarti itu punya ku juga" ucap wanita itu dengan memajukan bibir nya.

"ga gitu astaga, kamu ga usah aneh-aneh ya".

"astaga iya-iya ish, aku bercanda juga galak banget" malvi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala nya.

malvi mengangkat tangan nya untuk merapihkan anak rambut dafichy yang hamper menutupi mata nya, "i miss you icy" malvi mengucapkan itu sambil terus memandangi wajah wanita di hadapan nya itu.

MALVI [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang