Menjadi orangtua tunggal tentu tidak mudah melihat bagaimana anaknya menuntut agar bisa sama dengan anak-anak sebayanya.
"Nak, kamu bisa panggil Paman Sehun dengan sebutan Papa."
"Emang boleh? Bukankah dia Pamanku, jadi kenapa harus panggil Papa?"
"Karena dia juga ikut membantu Ibu merawatmu sampai sebesar ini."
"Tapi Ibu, apakah lebih baik kalau Ibu mencari Papa dan mempertemukan kami?"
Jisoo menghela nafas.
"Nak, bagaimana jika ternyata Papamu telah tiada?"
"Mama mendoakan Papa begitu?"
"Bukan sayang, kami sudah tidak tahu satu sama lain sejak Papamu minta pisah. Dia meninggalkan kita dan menghilang begitu saja."
"Apa Mama membenci Papa?"
"Iya, Mama sangat marah padanya."
"Maaf, Ma. Aku tidak akan membahas orang yang Mama benci."
"Tidak apa-apa, Sayang. Jangan memendam apa yang ingin kamu ketahui."
"Lalu bagaimana kalau Mama menikah saja agar aku punya Papa baru?"
Jisoo terdiam karena anaknya ini bertanya di luar ekspektasinya.
"Ibu akan melakukannya jika kita sama-sama suka dengan satu orang yang sama untuk menjadi anggota keluarga kita."
"Hore, terimakasih Mama."
Anak tampan itu memeluknya dengan erat sekali menyalurkan rasa senangnya karena Jisoo membuka peluang untuk harapan itu.
"Semoga Mama tidak mengecewakanmu, Sayang." batinnya.
~
~
~
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga [END]
Fanfiction[Suho - Jisoo - Irene] Hadirnya orang ketiga dalam sebuah hubungan? Apakah mereka bisa mempertahankan pernikahan?