Kedua mata kucing Jennie memicing tajam kala ia melewati koridor gedung perkuliahan siang ini. Nafasnya terhembus kasar, bosan dengan segala rumor tentang dirinya dan Taehyung yang sudah tersebar hampir sebulan belakangan. Rumor tersebut bermula sehari setelah Taehyung mencium bibirnya di parkiran kampus tempo hari. Saat itu para mahasiswa fakultasnya menggila, terkejut mendengar kabar jika kedua musuh abadi fakultas MIPA tiba-tiba terlihat berciuman mesra. Tidak jarang ada beberapa orang yang dengan berani langsung bertanya, baik pada Jennie ataupun Taehyung tentang bagaimana hubungan mereka, namun tentu saja keduanya lebih memilih diam dan tidak perduli pada apa yang orang-orang katakan.
Seiring berjalannya waktu rumor pun turut mereda, namun tidak bisa dielakkan beberapa mahasiswa masih ada yang terus menyebut-nyebut nama mereka. Sekali lagi baik Taehyung ataupun Jennie enggan ambil pusing, selama para mahasiswa lain tidak tau rutinitas malam mereka—baik di XES ataupun setelahnya, mereka masih bisa biasa saja.
"Jadi, kita akan makan siang di mana? Apakah Sushi?" Suara lembut Doyeon menarik atensi Jennie dari para mahasiswa tadi.
"Aku tidak ingin sushi."
"Lalu? Kau ingin apa Yer?"
"Iga bakar madu"
"Kalau begitu aku juga mau, kalian bagaimana Jen? Sa?"
"Terserah aku ikut saja"
"Sama" jawab Jennie sekenanya.
"Baiklah kalau begitu, karena semuanya sudah setuju, ayo kita ke iga bakar madu sekarang" ucap Doyeon mendahului ketiga sahabatnya menuju ke arah mobil.
Siang ini baik Lisa, Yeri ataupun Jennie tidak ada yang membawa mobil sendiri. Mereka serempak menumpang pada Doyeon setelah malam tadi keempatnya menghabiskan waktu bersama mencoba klub baru di area Gangnam dan berakhir tertidur di rumah Doyeon.
Mereka serentak ingin mencoba klub lain atas permintaan Jennie yang enggan datang ke XES. Dia enggan bertemu Taehyung, enggan berbicara banyak dengan pria itu yang berakhir akan membuatnya mengingat tentang perjodohan tak masuk akal yang direncanakan oleh kedua orang tua mereka. Pasalnya dua hari lalu tepat setelah acara pertemuan keluarga selesai, Jennie datang ke XES, mengirim pesan pada Taehyung agar pria itu datang dan mereka bisa berbicara berdua.
Sayangnya, pada saat itu Jennie yang semula hendak meminta Taehyung berbicara dengan orang tuanya untuk menolak perjodohan justru dikejutkan dengan Taehyung yang lebih dulu memberitahu bahwa dia sudah setuju. Jennie marah tentu saja, dia tidak ingin Taehyung bersama adiknya. Adiknya harus dapat pria baik, dan tentu saja pria baik itu bukanlah Taehyung. Taehyung sungguh jauh dari kata baik. Tapi entah kenapa, dibanding marah atau mengamuk seperti biasa Jennie justru memilih tidak lagi membuka suara. Jangankan sempat meminta Taehyung untuk berpikir ulang, memberi respon berupa kata 'oh ya' pun Jennie tak bisa. Alhasil hingga tengah malam tiba, Jennie benar-benar hening. Menghabiskan sloki demi sloki yang Taehyung beri dan setelahnya ia beranjak pergi.
"Jen, ayo turun kita sudah sampai" ucap Yeri yang menyentak lamunan Jennie.
Anggukan singkat Jennie beri sebelum dia ikut turun bersama teman-temannya. Mengambil posisi paling belakang dengan langkah malas dan sedikit di seret.
"Jennie?"
Jennie menoleh, mencari sumber suara yang tadi menyerukan namanya. Dan setelah menemukan sumbernya langkah Jennie sontak terhenti, tubuhnya mematung sempurna begitu pula dengan Lisa sahabatnya.
"Astaga, kebetulan sekali kita bertemu di sini" ucap seseorang pria yang kini berdiri tepat dihadapan Jennie, menyunggingkan sebuah senyum manis yang sangat Jennie kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
EROS
Romance"kau tau, kau terlihat ribuan kali lebih cantik setiap kali seperti ini, penurut, tidak banyak tingkah, dan sedikit berantakan di bawah kungkungan ku. Demi tuhan, kau sangat cantik" "sssttt diam kau bajingan, jangan harap aku akan percaya dengan kat...