Suara derap langkah yang muncul dari arah kamar mengalihkan atensi Taehyung dari alat pemanggang roti. Tanpa harus memastikan sendiri Taehyung sudah bisa menebak itu pasti adalah Jennie, dan ya benar saja tidak lama berselang Jennie Kim muncul dengan sedikit terburu-buru memasang cardigan biru yang malam tadi dia kenakan. Gadis itu tampak sudah rapih persis seperti malam tadi ketika Taehyung membawanya kemari.
Taehyung melirik sekilas ke jam dinding yang menunjukkan pukul 06.30 pagi dan seketika kedua alis tebalnya bertaut. Ini masih terlalu pagi untuk Jennie bangun dan sudah berpakaian rapih. Biasanya pukul segini dia masih enggan membuka mata hingga tidak jarang Taehyung lah yang lebih dulu meninggalkannya tertidur seorang diri—baik di kamar hotel ataupun di kamar apartemennya yang lebih sering mereka tempati akhir-akhir ini.
"Mana kunci mobil ku?" Tanya Jennie mencoba mencari di sekitar sofa ruang tamu. Spot yang selalu dia gunakan untuk melempar asal barang-barangnya ketika mereka baru tiba.
"Malam tadi kau kan tidak bawa mobil"
"Ah iya" Jennie menepuk pelan keningnya. Baru teringat jika malam tadi dia datang ke XES dijemput oleh Doyeon dan berakhir kemari bersama Taehyung.
"Kau mau kemana memangnya sepagi ini?" Tanya Taehyung bertepatan dengan bunyi denting dari pemanggang roti yang tadi dia gunakan.
"Bukan urusan mu" ketus Jennie kembali ke setelan awal.
Tidak ingin ambil pusing, Taehyung justru terlihat kembali tidak perduli. Kini dia menaruh fokus penuh pada rotinya yang sudah matang. Mengoles setiap sisinya dengan selai cokelat yang sangat dia suka.
"Apa di kulkas masih ada jus jeruk?" Suara Jennie tiba-tiba muncul dari sisi kiri Taehyung, membuatnya sempat terkejut sepersekian detik.
"Lihat saja sendiri"
Sarapan Taehyung selesai, segera dia berlalu menuju ke minibar dan duduk di salah satu kursi di sana. Ekor matanya lalu menangkap pergerakan Jennie, gadis itu tampak sedang menunduk di depan kulkasnya.
"Habis" cicit gadis itu.
"Kalau kau ingin sarapan, masih ada satu roti di sana" ucap Taehyung menunjuk ke posisi awal dia berada tadi.
Jennie yang semula hendak langsung berlalu lantas mengurungkan niat. Gadis itu kini mengambil roti yang tadi Taehyung sisakan.
Berbeda dari Taehyung, Jennie tidak suka selai cokelat. Alhasil dia hanya mengambil sekotak margarin dan mengoleskan sedikit di permukaan roti miliknya.
"Apartemen mu payah, tidak punya selai strawberry" komentarnya sembari mengambil posisi duduk di sebelah Taehyung.
"Untuk apa? Aku tidak suka"
"Aku suka"
"Kalau begitu makan roti dengan selai strawberry di rumahmu saja, jangan di apartemen ku"
Jennie merungut mendengar tanggapan ketus yang Taehyung lontarkan, "ada beberapa perlengkapan mandiku yang aku tinggal di kamar mandimu" ujarnya mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa?"
"Efisiensi, berjaga-jaga jika ada jam pagi. Jadi aku tidak harus pulang dulu"
"Tapi ini bukan apartemen bersama."
"Memang"
Taehyung menghentikan sarapannya. Merubah posisi agar dapat menghadap tepat ke Jennie yang masih lahap memakan roti.
"Jangan membuat ini seperti terikat Jen" tutur Taehyung yang ikut membuat Jennie menghentikan sarapannya.
Mereka beradu tatap. Merasakan atmosfer yang tiba-tiba saja terasa berubah entah apa sebabnya. Menyelimuti mereka berdua dengan hawa dingin yang semakin menusuk tulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
EROS
Romance"kau tau, kau terlihat ribuan kali lebih cantik setiap kali seperti ini, penurut, tidak banyak tingkah, dan sedikit berantakan di bawah kungkungan ku. Demi tuhan, kau sangat cantik" "sssttt diam kau bajingan, jangan harap aku akan percaya dengan kat...