"Taehyung stop!" Seru Jennie mencengkram erat lengan Taehyung yang sedang fokus mengamati jalanan dari balik kursi kemudi.
"Ada apa?"
Refleks Taehyung menepikan mobilnya dan menoleh ke arah Jennie. Gadis itu tampak gelisah, wajahnya juga dibasahi oleh keringat, padahal pendingin udara di mobil Taehyung sudah menyala sedari tadi.
"Kau sakit Jen?" Tanya Taehyung sembari disekanya bulir keringat yang jatuh di pipi kanan Jennie.
Gelengan cepat Jennie beri, "tidak, tapi ku rasa ini bukan pilihan yang bagus. Jadi aku turun di sini saja ya? Kau duluan." Jennie bersiap membuka pintu sisi penumpang.
"Kenapa? Sebentar lagi kan kita sudah sampai"
"Karena sebentar lagi kita akan sampai jadi aku turun di sini saja. Aku bisa jalan kaki sampai fakultas"
Saat ini mereka berdua baru saja memasuki gerbang universitas. Ada jam pagi hari ini dan mereka secara sadar memilih untuk pergi bersama setelah malam tadi pertengkaran mereka berakhir damai.
"Tidak boleh" Taehyung segera mengunci pintu di sisi Jennie membuat gadis itu kesal dan membelalakkan kedua mata kucingnya.
"Tadi malam kau sudah sepakat untuk memulainya bersama ku, kenapa sekarang kau justru ingin lari?"
"Aku tidak lari. Aku hanya tidak ingin mahasiswa lain tau jika kita pergi bersama. Itu saja"
Bibir Jennie mengerucut tajam hingga membuat Taehyung terkekeh sebentar, dari sini dia tau dia tidak salah mengambil keputusan untuk mengajak Jennie berkencan dengannya meski dia sudah ditolak puluhan kali tadi malam. Untung saja dia gigih, jadi pada akhirnya Jennie sendiri yang menyerah dan setuju untuk mencoba.
Sebenarnya Jennie tidak menyerah dengan mudah, karena sebelum benar-benar setuju Jennie mengajukan beberapa syarat yang juga harus Taehyung setujui jika dia ingin bersama Jennie. Taehyung tidak boleh mengatur hidupnya, itu adalah poin utama yang Jennie minta. Jennie tidak ingin terikat dengan aturan membelenggu yang biasanya ada dalam satu hubungan, dia tetap ingin bebas, dia tetap ingin menjadi dirinya sendiri dan Taehyung tidak boleh membatasinya. Selanjutnya Taehyung tidak boleh melakukan apapun pada Jennie tanpa persetujuan, termasuk untuk datang ke apartemen seperti kesepakatan mereka dulu. Ketiga, Taehyung bebas mundur dan mengencani gadis lain kapanpun dia merasa bosan pada Jennie. Semua syarat yang Jennie minta akan berlaku untuk kedua belah pihak, jadi tidak akan ada yang dirugikan karenanya.
Malam tadi, tanpa sedikitpun ragu Taehyung lekas setuju. Lagi pula semua syarat itu hampir sama dengan aturan hubungan mereka enam bulan ke belakang. Jadi tidak akan susah untuk Taehyung melakukannya, yang terpenting sekarang status hubungannya dan Jennie sudah berubah dari yang semula hanya orang asing di siang hari dan partner minum di malam hari, sekarang sudah menjadi pasangan kekasih baik pagi, siang, sore, malam dan setiap hari.
Perubahan status itu sedikit banyak memberi pengalaman baru bagi Taehyung, Karena meskipun baru dalam hitungan jam tapi Taehyung bersumpah dia bisa melihat sikap Jennie yang sedikit berbeda dari biasa. Seperti tadi saja, Jennie bisa menunjukkan sisi menggemaskan ketika mengerucutkan bibirnya seperti gadis normal yang sedang kesal. Padahal selama ini Jennie tidak pernah seperti itu. Alih-alih terlihat menggemaskan, Jennie lebih sering menunjukkan sisi ganasnya dengan ribuan sumpah serapah yang tidak pernah dia lupakan pada setiap akhir kalimatnya.
Hal kecil tadi membuat Taehyung tanpa sadar semakin bersemangat. Dia ingin lebih sering pergi bersama Jennie agar dia tau, apalagi ekspresi menggemaskan yang bisa Jennie beri setelah ini?
"Tadi malam kau bilang kau setuju mengungkap hubungan ini pada orang lain, tapi sekarang kenapa ragu?" Lembut Taehyung bertanya.
"Ini hanya terasa aneh. Mereka pasti akan terus menggosipkan kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
EROS
Romansa"kau tau, kau terlihat ribuan kali lebih cantik setiap kali seperti ini, penurut, tidak banyak tingkah, dan sedikit berantakan di bawah kungkungan ku. Demi tuhan, kau sangat cantik" "sssttt diam kau bajingan, jangan harap aku akan percaya dengan kat...