•KN: Little baby•

20.6K 1.5K 18
                                    

Happy reading ᥫ᭡



🐻‍❄️🤍🐻‍❄️


Anggota keluarga De Oxson malam ini tengah melakukan makan malam bersama ditemani dengan segala ocehan random dari sang bungsu. Ruangan makan yang dulunya sepi senyap kini berubah menjadi hangat dan berisik. Mulut kecil itu tak berhenti mengoceh dengan segala tingkah random nya.

"Itu namanya tidak adil! Papa kemarin pukul pantat Nui, tuh. Kenapa Xie, tidak?!" Nui menyerukan protes tak terimanya. Matanya mendelik tajam menatap sang kakak ketiga yang tengah santai memakan makanannya.

"Kakak tidak nakal seperti Nui. Jadi papa tidak pukul pantatnya." Balas Nate sembari melahap hidangannya.

Nui bersidekap dada mata bulatnya menyerukan permusuhan terhadap papanya.

"Tapi Xie nakal papa! Harus dipukul pantatnya. Xie kemarin cubit-cubit pipi Nui sampai merah. Terus Xie bilang kalau Nui bayi cengeng. Katanya kalau ada yang nakal papa bakal pukul pantat nya. Kenapa cuma Nui yang pantatnya papa pukul? Xie kan juga nakal." Bibir Nui sudah maju beberapa centi dengan alis mengerut.

Nate menghela nafas, tangannya lantas mengambil tisu guna membersihkan wajah sang anak yang belepotan karena makanan.

"Bukankah yang dikatakan kakak memang benar. Nui kan memang bayi yang cengeng." Ucapan Nate barusan malah membuat Nui makin kesal.

"Mana ada! Nui enggak cengeng! Papa nggak usah ikut-ikutan ejek Nui kayak Xie! Papa mau Nui pukul pantatnya?!" Ucap Nui sembari mengangkat sendok makan dengan wajah garangnya.

Axio juga Gama hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menonton perdebatan mereka yang tak kunjung usai.

🐻‍❄️🤍🐻‍❄️

Buntalan gendut itu kini tengah duduk lesehan beralaskan paha sang kakak pertama sebagai bantal. Mata bulatnya fokus memandangi televisi layar besar yang berada didepannya.

Tidak perduli dengan keadaan sekitarnya. Netra hazel itu begitu khusyuk menyaksikan dua budak kembar dengan teman-teman se-geng nya. Bahkan seruan sang papa yang menyuruhnya untuk tidur tidak Nui pedulikan.

Dia masih marah dengan papanya yang malah pilih kasih dengan kakaknya itu.

"Nui dengar papa, tidak? Ini sudah jam 9 lebih. Anak bayi tidak boleh tidur larut malam." Ucapan Nate nyatanya hanya dibalas angin lalu oleh si gembul.

Axie yang melihat tingkah tidak sopan adiknya itu menggeram marah. Tangannya lantas mengambil remote televisi yang berada di samping bantal dan langsung menekan tombol off.

Sontak pekikan kesal terdengar dengan mata bulat yang memandangnya tajam.

"KENAPA XIE MATIIN TELEVISINYA? NUI MASIH MAU NONTON!!" Nui berseru tak terima. Tangan bantet nya berusaha merebut remote televisi yang berada digenggaman kakaknya.

"BALIKIN!"

"BALIKIN REMOTE NYA, XIE!"

Axie mengangkat remote televisi itu tinggi-tinggi membuat sang adik harus meloncat-loncat untuk meraihnya.

"KEMBALIKAN REMOTE NYA, XIE!" Nui berteriak kesal tangannya mencoba meraih pergelangan tangan kakaknya namun tak kunjung bisa.

Perbedaan tinggi yang mencolok itu membuat Nui menyerah.

"Lelah?" Pertanyaan Xie hanya dibalas dengusan sebal.

KA'EO NUI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang