15 :: Queen [END]

1.3K 158 89
                                    

Lee Taeyong itu anak yang sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Taeyong itu anak yang sempurna.

Di umurnya yang keenam, anak itu sudah lancar menghapal kosa kata rumit dan menginterpretasikan buku-buku dengan bobot berat. Kepdibadiannya kelewat tenang. Sesekali dia akan tersenyum saat nanny-nya mengajak bermain, sesekali dia akan diam ketika tamu-tamu ayahnya datang ke rumah.

Saat itu Grayan belum setua ini. Suaminya juga masih hidup dan sering kali menyambangi kediaman putra-putrinya. Taeyong menjadi bocah kesayangan di kediaman Lee, merebut atensi suaminya saat itu dan mengabaikan Theo yang selalu memandang iri.

Saat itu Fred--nama lain suaminya--mengatakan satu hal. Taeyong sudah dijanjikan menjadi pemegang saham terbesar oleh salah satu temannya, asalkan Taeyong mau menjadi pemimpin Lee dan Grayan di masa depan. Seperti sebuah hadiah, hadiah untuk anak berusia enam tahun yang akan tumbuh dewasa. Perjanjian resmi yang ditandatangani di atas materai, kalau sampai Taeyong tidak menjadi pewaris, Grayan menerima penalti besar-besaran.

Oleh karena itu pun Grayan memberikan pendidikan secara khusus untuk cucunya. Beruntung Taeyong tidak mengeluh, tidak juga merengek ingin kabur dari kelas. Grayan bersyukur dengan kepatuhan cucunya, tetapi kenapa sekarang menjadi begini?

Cucu yang dia besarkan dengan susah payah merengek pergi tanpa alasan. Menceraikan Kim Nahee selaku putri dari orang yang menjanjikan Taeyong hadiah di masa lampau. Taeyong bahkan sampai berani menggugurkan bayi dan memilih berpisah belum setengah tahun semenjak pernikahan mereka.

Grayan harus mendidik ulang cucu kesayangannya, tetapi dia sadar keras kepala sang cucu mirip seperti Grayan sendiri. Dia sudah menarik Theo kembali ke dunia bisnis, tetapi entah kenapa dia merasa tidak puas. Nahee pun menganggap Theo sebagai adik saja, pun dengan teman Fred yang tidak mengizinkan adanya perubahan pada suksesi.

"Nyonya, kita sampai."

Grayan melirik rumah cukup besar di depannya. Tiga satpam dan dua bodyguard sudah tergeletak. Satu pekan setelah makan malam yang gagal bersama sang cucu, setelah yakin Taeyong pergi dinas ke luar kota, akhirnya Grayan datang ke rumah ini secara terpisah. Kalau Taeyong ada di rumah, sudah jelas dia akan diusir dan kesulitan bicara empat mata dengan istri cucunya.

Heh.

Grayan tertawa kecil.

Istri, ya?

Pernikahannya bahkan tidak Grayan beri restu. Dia tidak pernah bertemu secara personal dengan wanita itu. Wanita rendahan yang terbuai dengan janji konyol yang cucunya tawarkan, wanita miskin kasih sayang yang terlena dengan sikap ramah cucunya.

Grayan masuk ke dalam rumah dibuntuti Alex. Dua pelayan tergeletak di ambang pintu. Hestia dan Pennel berdarah-darah di ruang tengah. Kacau sekali. Grayan memang menyuruh ajudannya untuk membungkam para pekerja di rumah sang cucu, tetapi tidak separah ini juga.

Alhasil Grayan menaiki undakan tangga. Kaki terbalut selopnya merajut langkah agak lambat menyusuri lorong. Alex di belakangnya segera berjalan lebih dulu ke depan, membukakan salah satu pintu lalu Grayan berhenti di ambang pintu tersebut.

Cursed Wedding | jisyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang