00.03

588 70 10
                                    

Saat waktu terus berjalan, tidak ada yang dapat menghentikannya, selain terus menjalani hidup sesuai dengan alurnya hidup kita akan tenang, jangan ikut campur! Biarkan saja!
Eunbi, dia terus menanamkan itu dalam dirinya, dia tidak akan goyah, dia tidak akan merubah keputusannya, biarlah dia dibilang apa, egois lah apa lah, Eunbi tidak perduli.

Saat satu tahun lalu, kemunculan bola-bola itu menggemparkan seisi bumi, membuat para penghuninya bertanya-tanya, benda apa kah itu? Apakah mereka berbahaya? Tidak ada yang tidak membicarakannya, hingga hari ini setelah 1 tahun berlalu, bola-bola itu tetap ada disana, tidak ada terjadi kecuali bola-bola itu yang tetap disana, bahkan bertambah banyak.

Semua orang tidak tahu, kecuali satu orang, Eunbi tahu segalanya. Dia tahu bola apa itu, dia tahu bahaya apa yang menanti mereka semua, Eunbi menjalani hari-harinya dengan banyak tekanan, menyimpan rahasia sebesar ini, siapa yang bisa tahan?

Hingga saat waktu itu tiba, dimana sekolah menyerahkan formulir persetujuan latihan militer itu, dia kembali ketakutan, dia tidak berfikir jernih, tapi apa kalian tahu keputusan apa yang dia ambil?

Jangan mengharap banyak, kalian berfikir Eunbi akan menandatangani surat itu?

Kalian salah, dia menolaknya, dia tidak sebodoh itu sehingga dia harus menandatanganinya, untuk apa dia ikut pelatihan itu apabila dia sudah tahu masalah apa yang akan dia hadapi, orang bodoh mana yang mau menjemput maut seperti itu, jangan harap dia akan memegang senjata untuk melenyapkan makhluk makhluk itu, ayolah dia bukanlah superhero, dia tidak sekuat itu, bisa dipastikan apabila dia ikut, dia akan mati dengan cepat, dia bukanlah karakter dalam drama itu, dia tidak penting, ada atau tidaknya dia tidak akan ada yang berubah, alurnya akan tetap sama. Kalau dia mati, itu tidak akan mengubah apapun, jadi lebih baik dia tidak ada disana.

Selama hampir dua bulan ini, Eunbi hidup tenang dibelakan ketiak para militer, hidup nyaman meski diselingi ketakutan tidak lebih buruk daripada bertarung secara langsung seperti yang dihadapi teman-temannya, disini dia tidak perlu terlalu khawatir, militer yang menjaga penampungan mereka 3 kali lipat banyaknya daripadanya penampungan lainnya, itu dikarenakan penampungan yang dia tempati khusus untuk orang-orang yang ada di pemerintahan dan para keluarga anggota militer. Kekuatan orang dalam memang tidak bisa diragukan.

........

Eunbi masih sibuk dengan buku ditangannya tapi terpaksa terhenti ketika mendengar keributan disana.

Sekali lagi, untuk kesekian kalinya dia harus mendengar tangisan itu lagi, tangisan para keluarga yang kehilangan keluarganya yang sedang menjalankan tugasnya, sudah hampir 2 bulan dia ada disini dan ini bukan yang pertama.

Setidaknya dalam sehari ada beberapa keluarga yang harus melepas keluarga mereka.

Dan biasanya Eunbi akan melihatnya dari jauh, mendoakan dalam diam lalu pergi begitu saja.

Tapi untuk yang satu ini Eunbi sepertinya tidak bisa, dia setengah berlari menghampiri kerumunan itu, dengan bersusah payah dia menerobos keruman hanya untuk menyaksikan ibunya yang bersimpuh dengan penuh air mata didalam pelukan ayahnya. Di depannya terdapat seorang pria berseragam tentara, aku sangat mengenalnya, Kim wonbin, salah satu tokoh di duty after school. Dan ku tebak kedatangannya bukanlah pertanda baik.

..........

Seperti yang dia takutkan kedatangan tangan kanan kakaknya itu akan membawa kabar buruk, bagaimana bisa dia lupa. Selain teman-temannya, wali kelas dan kakaknya juga akan mati dalam drama itu.

Eunbi tidak suka saat perasaan bersalah memenuhi hatinya, untuk apa? Untuk apa dia merasa bersalah, itu bukan salahnya! Dan kenapa juga dia harus merasa kehilangan, orang itu bukanlah kakak sungguhannya, kenapa dia harus merasa sedih untuk orang lain, selama ini orang itu tidak pernah memberi kesan baik padanya jadi untuk apa sebenarnya perasaan itu.

duty after school ; Request Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang