03.01

414 68 63
                                    


Apa ketakutan terbesarmu?

Saat pertanyaan itu muncul secara spontan aku akan membalas kematian.

"Kenapa harus takut mati, mati akan dialami oleh orang mau tidak mau, cepat atau lambat, kapan dan dimana saja, jadi, kenapa harus takut mati?"

Hey, bukan karena aku tidak mau merasakan mati, justru aku sudah merasakan apa itu mati bukan sekali tapi dua kali. Rasa menyakitkan di detik-detik kematian tidak akan pernah bisa aku lupakan.

Kenapa bisa aku mati?
Kematian pertama, iya aku akui itu karena aku yang mencarinya sendiri, begitupun kematian kedua, semua terjadi karena aku tidak mau menghadapi kematian untuk kedua kalinya, aiish bagaimana menjelaskannya yah, saat itu aku sudah tahu situasi apa yang terjadi di pelatihan ini jadi aku tidak mau mengikutinya karena kenapa? Karena aku takut mati, tapi malah karena ketidak ikut sertaku itu malah membuatku menjadi merasa bersalah dan itu menjadi akar kenapa aku hilang akal sehingga kecelakaan itu terjadi, jadi secara tidak langsung aku mencari kematian kedua itu bukan, mengerti? Ah sepertinya tidak. Sudahlah ada yang lebih penting daripada menjelaskan asal muasal terjadinya 2 kematianku.

Kalian tahu rasanya dikejar oleh malaikat maut? Tahu rasanya dikejar oleh kematian? Tidak kan?

Aku mengalaminya sekarang, nyawaku seperti ditarik paksa lalu dipaksa masuk kembali ke dalam tubuhku. Setiap detik rasanya sangat lembat, dalam satu detik saja aku lengah nyawaku bisa saja menghilang.

Seperti sekarang, makhluk itu ada di atas kap mobil yang tak jauh dari tempatku dan Bu Park bersembunyi.

Siapapun Carikan senjataku, kenapa bisa senjata itu menghilang disaat yang sangat mendesak ini.

Tapi lihat makhluk itu, dia masih belum bergerak, dia malah asik menatapku, dan itu terasa seperti mengejekku, dia seperti berkata.
Hahaha, sebentar lagi aku akan mengambil nyawamu bersiaplah, jadi selamat menyambut kematianmu.

Sial.

...........

Suasana mencekam terjadi pada Bu Park dan Eunbi, didepan mereka ada satu makhluk cumi-cumi, mereka menghadapinya dengan berbeda, Bu Park yang panik dan Eunbi yang hanya diam membatu, Eunbi sama sekali tidak bergerak, entah apa yang terjadi padanya.

Bu Park tidak bisa tinggal diam, dia mencari senjata yang tadi dijatuhkan Eunbi, begitu dia menemukannya, dia berlari mengambilnya, bersaamaan dengan itu makhluk itu telah bergerak perlahan ke arah Eunbi yang masih larut dengan pikiran absurdnya.

Bu Park berusaha menembaknya, tapi makhluk itu menghindar dengan lincah dan kini menambah kecepatan larinya.

"Eunbi!" Pekik Bu Park ketika Eunbi malah tidak bergerak.

Bu Park akan kembali menembaknya, dan tepat ketika makhluk itu akan melompat menyerang Eunbi dia telah musnah, Bu Park jatuh terduduk dengan tempo nafas yang tidak beraturan.

Dia bangkit dengan emosi menuju ke arah Eunbi. Dia menarik tangan Eunbi untuk berdiri.

"Lee Eunbi! LEE EUNBI!"

Eunbi tersentak dan memandang Bu Park bingung.

"Ada denganmu? Kamu mau mati?" Bentak Bu Park.

Eunbi hanya memandang Bu Park dengan pandangan sayu, Eunbi tidak tahu apa yang terjadi padanya tadi, pikirannya kosong.

Bunyi suara khas dari makhluk itu membuat mereka menoleh panik, begitu banyak cumi-cumi yang menuju mereka, bunyi suara tembakan pasti telah menarik atensi mereka.

"Bu Park berikan senjatanya," pinta Eunbi.

"Tidak tidak, biar aku saja, kau larilah," tolak Bu Park.

Bu Park akan maju kedepan, tapi Eunbi menahannya.

duty after school ; Request Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang