Nave skyler

11.9K 351 2
                                    

"echi ... Perutku sakit, belikan pembalut yaa. Aku tidak sanggup keluar rumah."

"Selalu aku bilang, stok keperluanmu. Haish untung kamu temanku, kompres perutmu aku akan segera ke rumahmu."

Panggilan telepon terputus secara sepihak dari pihak seberang, nave mencengkeram perutnya erat-erat. Dirinya mengalami menstruasi di pertengahan bulan ini.

Bertanya, mengapa nave bisa menstruasi? Bukannya dirinya lelaki tulen. Jawabannya, karena di tubuh nave sebagian besar memang adalah hormon wanita, begitu lah yang ia ketahui dari pemeriksaan dokter di sepuluh tahun lalu.

Dengan hal itu juga membuat tubuh nave seperti wanita wanita pada umumnya, bahkan lebih kecil lagi. Dengan dada yang sedikit besar, hanya sedikit ... Lalu alat reproduksi nya yang seperti wanita, suaranya yang lembut, dan dirinya juga mengalami apa yang di alami wanita setiap bulannya.

"Na, sudah lebih baik?" Suara terdengar setelah pintu kamar nave terbuka, memperlihatkan haechi ... Teman laki-laki nave yang menatap nave khawatir.

"Echi, aku tidak bisa masuk kerja. Nanti pak Jenaro marah." Cicit nave dengan masih meringkuk di atas kasur.

Haechi duduk di samping nave yang sedang berbaring meringkuk di kasur. "Na, udah gak usah di pikirin dulu. Aku udah minta izin ke pak Jenaro. Ini ganti dulu sana, udah bocor gitu." Haechi menyodorkan dua bungkus softex berukuran besar, berjaga jaga untuk stok nave.

Nave bangkit dengan meringis, berjalan tertatih menuju kamar mandi yang ada di kamar tidurnya. Haechi melihat nave dengan perihatin. "Kasihan sekali kelinci kecilku." Gumam haechi.

Lelaki itu memutuskan untuk keluar kamar nave dan pergi menuju dapur, setidaknya ia harus membuatkan air hangat untuk nave agar perutnya sedikit lebih baik. Dirinya juga tadi menyempatkan untuk membeli obat yang memang sering di konsumsi nave saat sedang menstruasi, katanya untuk pereda sakit di perutnya.

"Echi." Panggil nave.

Haechi menoleh, melihat nave yang sudah berganti pakaian dan sedang berjalan pelan dari arah kamar menuju ruang tv. Nave mendudukkan dirinya di sofa ruangan itu.

"Ini minum dulu terus minum obat." Haechi menyodorkan segelas air hangat dan satu pil obat pereda nyeri. "Makasih pudu." Cengir nave dengan bibir pucatnya.

Haechi duduk di samping nave, melihat lelaki itu yang sedang meminum obatnya. "Sakit banget ya, na?" Tanya haechi.

Nave yang sudah selesai meminum obatnya pun menatap haechi. "Sakit banget, perut aku tuh rasanya mau lepas." Jawab nave dengan bibirnya mengerucut.

Haechi bergidik ngeri, walau ia tau nave sangat polos dan selalu menganggap hal kecil pasti hal yang menakjubkan namun tetap saja untuk rasa sakit yang ia tanyakan pasti dirinya akan percaya dengan jawaban lelaki kelinci itu.

"Oh iya, echi gak kerja?" Tanya nave dengan wajah yang sudah menampilkan mimik sedikit membaik.

"Izin bentar, masih jam istirahat juga. Kamu tuh dari pagi dicariin, pak Jenaro sampai hampir pecat kamu karena selalu libur tanpa izin." Ucap haechi dengan serius.

Nave mengangguk tanpa beban. "Yaudah besok aku masuk kerja lagi, besok aku buatin pak Jenaro kopi biar gak marah marah."

Haechi menggeleng. "Kamu itu staff di kantor bukannya OB. Selalu aja kerja kayak OB."

Nave mengerucutkan bibirnya. "Gak apa apa lah, kan itu juga kerjaan." Tutur nave dengan lugunya.

"Iya kerjaan, tapi bukan kerjaan kamu nave." Geram haechi.

"Oh bukan ya." Angguk-angguk nave seolah mengerti.

Haechi yang jengah pun hanya membiarkan nave mengangguk sok paham, padahal bisa saja hari hari berikutnya dirinya kembali melupakan pekerjaan aslinya.














Haechi yang jengah pun hanya membiarkan nave mengangguk sok paham, padahal bisa saja hari hari berikutnya dirinya kembali melupakan pekerjaan aslinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- haechi kilian, lelaki berparas seperti beruang ini adalah teman dekat nave sejak menduduki bangku menengah pertama. Sudah mengetahui segalanya tentang nave dan keistimewaan lelaki itu.

Sedang dekat dengan salah satu saudara dari Pemiliki perusahaan tempatnya bekerja.

⚠️Semua hanya karangan author, jika salah berarti authornya kurang ilmu⚠️

privileges of Mr. Agrisyam's wife || BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang