dia

1.1K 76 4
                                    


Flashback

"Aghhhhh stop." Desahan dari seorang wanita menggema di seluruh ruang kamar yang begitu luas dan kedap akan suara, serta mengakhiri permainan panas pada malam itu.

Mata indahnya tertutup rapat, tubuhnya sudah terkulai lemas karena ulah pria bertubuh kekar yang tidak memiliki status apapun dengannya.

"Kau cantik, sangat cantik, tapi sayang aku tidak berniat untuk menanggung semua ini." Tutur pria itu sudah dengan berpakaian rapih.

Duduk di samping wanita yang sedang tertidur lelah itu, mengelus helaian rambut pendek nya yang hitam legam. Setelahnya handphone si pria  berdering membuatnya berdecak sebal, langkah ia ambil keluar dari kamar hotel tersebut dan menutup pintunya rapat rapat.

....

Semuanya berlalu begitu cepat setelah kejadian itu, lima bulan terlewati begitu saja membawa kenyataan pada kehidupan sang korban yang saat ini menanggung semua ulah dari pria bejat yang tidak sengaja ia temui.

Anabella xionalily, wanita memiliki suara bak alunan musik yang lembut dan menuntun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anabella xionalily, wanita memiliki suara bak alunan musik yang lembut dan menuntun. Wanita yang menanggung rasa sakit akibat perbuatan yang disengaja oleh seorang pria padanya.

"Jevaro." Gumamnya sambil menatap foto pria yang begitu ia kenal perawakannya namun tidak dengan watak nya.

Perut besarnya dapat menjelaskan semua yang ia lalui beberapa bulan belakangan ini, kehidupan yang dulunya selalu di impi-impikan banyak wanita harus hilang begitu saja karna ulah gila dari pria bernama jevaro itu.

Anabel saat ini sedang duduk di taman dengan satu lembar foto yang selalu ia bawa-bawa. Kenyataan bahwa dirinya tidak pernah dendam pada pria itu membuat dunia bahkan berpihak pada nya saat kehamilannya ia ketahui, kehidupan yang awalnya penuh sesak menjadi lebih mudah ia lalui.

Dulunya ia membangun usaha kecantikan yang ia rintis dari nol dengan tangannya sendiri, namun semua itu harus hilang begitu saja ditengah tengah usahanya mulai naik dan dikenal banyak kalangan, tentunya karena pria yang penuh ambisi itu.

Dua bulan lalu Anabel memutuskan untuk pindah dari negara kelahirannya, memutuskan untuk memulai kehidupan baru nya dengan udara yang berbeda di negara yang berbeda juga.

Wanita cantik yang selalu tersenyum itu memulai membuka usaha barunya di bidang yang sangat jauh berbeda dari fashion awalnya, bakery.

Membuka usaha di bidang makanan membuka peluang besar untuknya mendapatkan rasa bahagia dan juga dapat memenuhi kebutuhannya dan anaknya nanti.

.....

"Anabel, kangen bangett lohhh." Teriak kecil mengalun saat pemilik suara itu memasuki toko kecil tersebut.

Wanita yang di panggil itu menoleh, "kak nave, ihhhh abel juga kangen." Bangkit dari duduknya dan menyambut lelaki manis itu.

"Dari tadi aku chat kamu tapi ga bales bales, kamu kenapa cantik?" Tanya nave setelah mereka berdua memutuskan duduk dan Anabel meminta salah satu pekerjanya untuk membuatkan minuman.

"Aku baru dari taman kak, dua minggu lalu habis pemeriksaan dedek bayi dokter bilang untuk rajin rajin jalan pagi biar perut nya ga kram." Jawabnya.

Nave mengangguk mengerti, mata bulatnya mengarah pada perut wanita yang ia kenali keberadaan nya di dua bulan yang lalu, saat wanita itu tidak sengaja bersenggolan dengannya di salah satu mall.

"Dedeknya gak rewel kan, bel?" Tanya nave lembut sambil mengelus perut si wanita.

Anabel menggeleng sambil tersenyum. "Aman kak, oh iya kakak kesini mau ngecek toko ya?"

Nave mengangguk. "Iya, aku baru di bolehin suami aku untuk ngecek hari ini, maaf ya bel buat kamu cape."

Anabel merasa maaf itu tidak seharusnya terlontarkan dari bibir lelaki cantik itu. "Kak nave gak perlu minta maaf, aku masih bisa handle semuanya kok. Lagian aku yang banyak banyak makasih, kak nave masih mau bantu aku yang notabene nya aku orang asing di hidup kakak dan negara ini loh." Ujarnya begitu tulus.

Mendengar penuturan dari Anabel membuat mata bulat indah milik nave harus berkaca kaca, lelaki kecil itu begitu sensitif memang dengan cerita sedih dari banyak orang. "Kamu gak usah kaya orang asing gitu, kakak juga makasih berkat adanya kamu kakak jadinya bisa wujudin impian untuk buka toko ini."

"Ihhh kakak kok jadi sedih sihh, ini minum dulu kak."

Nave terkekeh dengan kelakuan keduanya yang begitu mellow di minggu pagi ini.


......


"Bagaimana mungkin kalian tidak dapat menemukan satu manusia saja, begitu bodoh." Geram pria yang saat ini duduk dengan tegang di kursi kebesaran nya di perusahaan terkenal miliknya.

Berbicara dengan nada tinggi pada seseorang di sambungan telepon itu. "Sudah tiga bulan saya menugaskan satu pencarian pada kalian, tidak ada perkembangan sedikit pun!!"

"Bajingan, kalau menurut kalian dia tidak ada di negara ini, cari di negara lain sialan."

"Cari negara dimana wanita itu tinggali saat ini, selebihnya saya yang akan menangani." Ujarnya penuh penekanan dan nada yang begitu dingin.

Panggilan telepon dimatikan secara sepihak oleh pria itu.

Pria yang memiliki kekuasaan penuh pada perusahaan nya itu memijat pelipisnya, merasakan pusing yang mendera, entah apa yang ia mau.

TOK.. TOK.. TOK

Ketukan pada pintu ruangannya tidak juga membuyarkan rasa pusingnya, bahkan saat seseorang itu masuk pun masih tidak ia hiraukan.

"Pak jevaro." Panggil wanita yang mengetuk pintu ruangan pria bernama jevaro.

Tidak sama sekali di hiraukan oleh pria itu, "pak." Wanita itu semakin lancang untuk mendekati dan menyentuh lengan jevaro.

"Ada apa!" Sentak nya saat tangan si wanita sudah menyentuh lengan nya.

Tatapan tajamnya membuat si wanita merasa apa yang ia lakukan adalah kesalahan yang sangat fatal.

"Sa-saya hanya ingin me-memberitaukan kepada anda kalau meeting di jam de-delapan malam diundur oleh pihak sebelah pak." Ucapnya dengan terbata-bata.

Tidak ada respon dari sang atasan membuatnya mengerti dan melangkah keluar dari ruangan pria itu.

Jevaro menumpukan seluruh bobot tubuhnya pada kursi kebesarannya di ruangan itu, memejamkan indra penglihatan nya yang semua orang akan dibuat takut saat pria itu memberi tatapan.

"Anabella, maaf." Gumamnya.



VOTE AND COMENT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

privileges of Mr. Agrisyam's wife || BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang