mulai

6.6K 342 7
                                    

...typo bertebaran...

Sejak kejadian beberapa Minggu lalu yang dimana nave menceritakan semua tentang dirinya pada Jenaro, membuat pria dingin itu mulai memperhatikan gerak gerik sang karyawan.

Bahkan dari biasanya ia akan masuk kantor dua hari dalam seminggu atau hanya masuk saat ada meeting penting saja, sekarang dirinya mulai aktif di kantor setiap harinya.

Saat ini semua karyawan dikumpulkan di ruang meeting hanya untuk membahas projek yang berhasil mereka menangkan. "Kerja bagus untuk semuanya, tingkatkan kerja sama kita semua." Ujar Jenaro dengan lugas.

"Pak, kita adain makan malam bareng satu kantor dong." Usul salah satu karyawan dan disetujui karyawan lainnya.

Jenaro berpikir sejenak dan atensinya melihat nave yang duduk disampingnya, lelaki itu nampak tersenyum lucu. "Baiklah, kalian atur saja semuanya. Nanti kabari saya."

Semuanya bersorak gembira dengan persetujuan bosnya, baru kali ini pria yang memimpin perusahaan itu mau ikut acara kecil yang diadakan karyawan bersama.

Nave menoleh kearah Jenaro karena tiba-tiba saja pria itu menumpukan tangannya pada paha nave. "Kenapa pak?"

Jenaro tetap diam dengan menatap dalam ke arah nave, lelaki yang di tatap pun mengedipkan matanya karena selalu dibuat bingung dengan perlakuan bosnya belakangan ini.

Akhir-akhir ini nave merasakan selalu diawasi oleh Jenaro, saat nave di pantry ingin membuat minuman disitu juga ada Jenaro yang selalu berusaha mendekatinya. Dengan beralasan ingin mengambil sesuatu yang membuat pria itu menghimpit tubuh nave, terkadang menyentuh tangan nave dan bagian tubuh lainnya, sebut saja Jenaro pria cabul.

Namun walau selalu seperti itu nave seolah tidak terjadi apapun, lelaki itu tetap diam dan menganggap itu hanya ketidaksengajaan. Ah beritahu lelaki kelinci itu cara berteriak, DASAR PRIA CABUL.

Seperti sekarang juga Jenaro mengelus paha nave dengan santai namun nave tetap diam tidak terganggu. Karena Jenaro tidak mengatakan apapun nave pun melanjutkan berbicara dengan haechi dan karyawan lainnya, berbincang tentang perkumpulan malam ini.

...

"Ayo chi, minum."

"Iya, iya, minum ... Minum."

"Hahaha kalah, minum chi cuma satu gelas."

Semua karyawan sudah berkumpul di tempat makan yang mereka sepakati untuk merayakan keberhasilan mereka, semuanya dibagi dimeja meja yang berbeda.

Di meja dimana terdapat haechi, nave dan beberapa teman mereka yang lain, sedang riuh menyoraki haechi yang kalah dalam permainan dan memaksa lelaki itu untuk meminum minuman yang memiliki kadar alkohol tidak terlalu tinggi namun berisi satu gelas besar penuh.

"Satu gelas gak main main." Desis haechi menatap gelas yang dimaksud.

"Hahaha kuat banget, keren sih chi." Semua nya bersorak gembira, haechi akhirnya berhasil meminum satu gelas Soju.

"Maaf saya terlambat."

Kericuhan seketika tenang saat sang atasan baru saja tiba dan duduk di meja mereka, tepatnya disamping nave.

"Saya duduk disini, apakah boleh?" Tanya Jenaro memastikan.

Semuanya langsung antusias mengangguk. "Boleh pak, silahkan."

Semuanya kembali bermain dan sesekali bercanda, Jenaro yang juga berada di meja itu hanya diam dan memperhatikan gerak gerik nave.

Jenaro melihat lelaki itu tertawa dan ikut dalam permainan yang dilakukan temannya.

privileges of Mr. Agrisyam's wife || BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang