—Hellow bestiw😻
•
•••••🌷•••••
“Ibu pamit keluar dulu, sampai bertemu minggu depan,”Bu Jahro membereskan buku-buku mengajarnya. Karena, bel istirahat sudah berbunyi dua menit yg lalu.
“Oh iya,” langkah Bu Jahro terhenti diambang pintu, “anak-anak tolong kerjasamanya, bantuin Zhafi untuk beradaptasi dikelas ini, ya. Juga, pinjamin dia buku catatan, biar dia bisa salin dan pelajari sebelum ujian tengah semester nanti,”
“Baik Bu.”
Setelah itu, Guru berumur 24 tahun itu benar-benar pergi meninggalkan kelas.
Jelita berdiri, mengundang tatapan Ara untuk memperhatikan gerak-gerik teman sebangkunya itu. Menautkan alisnya heran kala gadis berkucir kuda itu menghampiri meja Zhafi.
Di penglihatan Ara, Jelita menyodorkan ponsel kehadapan Zhafi. Yg masih menggantung di udara, karena laki-laki itu tak ada niatan mengambil.
“Caper banget heran,” celutuk Abil, membuat Jelita menendang betisnya sehingga mengaduh kesakitan.
Jelita kembali tersenyum, “Gak mau?” tanya gadis itu, “Zhafi, kesempatan untuk dapet nomer gue itu langka, tahu. Cuman orang-orang terdekat---”
“Hoax tuh, Zhaf.” celutuk Iyan tanpa dosa, “orang beranda whatsapp nya aja asrama santri,”
“Di bilang gue udah tobat!” kesal Jelita, “udah gue apusin, lo kenapa sih!? Cemburu?”
“Amit-amit,”
Haekal duduk dikursi milik Jelita, membuat Ara mengalihkan tatapannya kepada laki-laki itu.
“Ngeliat kebalakang mulu, Ra.” komentar Haekal, “kenapa sih?”
“Kepo,”
Ara lantas beranjak, membuat Haekal mengikuti gadis itu dari belakang.
“Ekal mau kemana?”
Otomatis langkah laki-laki itu berhenti karena Ara juga menghentikan langkahnya, bertanya penasaran kepada Haekal.
“Kantin,”
Ara mengangguk, “Yaudah duluan,”
“Lo?”
“Nanti aja,”
Haekal kembali melanjutkan langkahnya, keluar kelas dan diam-diam mengintip dari balik jendela.
“Zhafi, ini Ara pinjamin buku catatan Ara,” gadis bersurai hitam sepunggung itu tersenyum tipis, membuat Zhafi ikut tersenyum.
“Lengkap gak nih?” tanya Zhafi jahil, membuat Ara mendengus.
“Ara itu rajin, ya pasti lengkap lah!”
Zhafi terkekeh sebagai respons, yg mana membuat Ara ikut menyunggingkan senyum tipis.
Diluar jendela Haekal menatap datar kearah mereka berdua.
“Kasihan, sadboy,”
“Diem cabe!” ketus Haekal, membuat Jelita cekikikan.
“Saran gue sih, langsung lamar aja,”
“Bacot!”
Haekal langsung pergi dari sana, membuat Jelita tertawa tanpa dosa. Membuat Ara dan Zhafi yg baru keluar kelas, menautkan alisnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (versi wattpad)
Teen FictionNamanya Zahra Nameera. Ara tidak tahu apakah kisah cintanya akan berakhir sama dengan kisah-kisah romansa yg ada dinovel biasa ia baca. Namun, yg Ara tahu. Dia hanya bisa sebatas menjadi pengagum rahasia. Apapun akhirnya. Ara akan terima. Disebuah...