—Hellow bestiw😻
•
•••••🌷•••••
Langit biru membentang sejauh mata memandang, kicauan burung begitu merdu terdengar. Motor Vario bewarna hitam itu masuk melewati gerbang sekolah yg menjulang tinggi, berhenti di parkiran motor yg kini sudah tersusun rapi.
Laki-laki diatas motor itu melepas helmnya, menyugar rambutnya ke belakang dan membenarkan tata letak kacamatanya yg bertengger di hidung mancungnya. Setelah itu ia turun, memperhatikan gedung sekolah yg tingginya bukan main, sembari berdecak kagum.
Ia tidak pernah menyangka, bisa bersekolah di sini. Merah Putih high shcool adalah sekolah elite yg berada dikawasan jakarta selatan. Yg mana, anak-anaknya disini berasal dari kalangan atas, namun ada juga yg mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya---semua biaya di tanggung sekolah sampai lulus, dengan syarat peringkat tidak boleh turun barang sekalipun.
Zhafi melangkahkan kakinya ringan mendekati gedung sekolah. Menaiki beberapa anak tangga agar bisa sampai di pelataran gedung. Namun, langkahnya tertahan disaat seorang Guru dengan rok span selutut juga rambut disanggul itu menahannya.
“Wait, kamu gak lihat? Temen-temen mu baris disini!”
Laki-laki itu memperhatikan beberapa siswa-siswi yg wajahnya nampak tak bersemangat. Terus merengek kepada Guru itu dengan berbagai alasan yg keluar dari mulut mereka.
Dan Zhafi bisa menyimpulkan, bahwa mereka semua ditahan karena sudah telat. Iya, Zhafi-pun tahu kalau ia sudah telat 10 menit. Namun, ia tidak menyangka akan ditahan disini juga, mengingat ia adalah murid baru.
“Bu, ban motor saya kempes! Masa Ibu gak percaya sama saya sih!?”
Guru bersanggul itu memutar bola matanya malas, sembari berdecak pelan.
“Kamu tuh, Key. Dari zaman kelas 10 kalau telat alasannya ban motor kempes, itu ban motor atau balon? Kempes mulu heran!”
“Ihh ibu gak update! Jalanan di komplek--”
“Kesya Maharani, stop!”
Key--- atau biasa di panggil Aca itu mengantupkan bibirnya.
“Kamu diem deh! Ibu lagi mau ngomong sama siswa ini!”
“Saya murid baru, Bu.”
“Oalah!! Kenapa kamu gak bilang!!! Gara-gara kamu tuh Key, ngomong mulu!”
Kesya sudah menganga tak habis fikir, bisa-bisanya Guru Kesayangannya ini (sebenarnya enggak sayang) menyalahkan dirinya.
“Kalau gitu kamu masuk aja, di dekat papan pengumuman ada denah sekolah, siapa tahu kamu gak nemu cari kantor kepala sekolah.”
Zhafi mengangguk, tak lupa mengucapkan terimakasih dengan begitu sopan kepada Gurunya.
•••••🌷•••••
“Ra, lo kenapa?”
Ara yg sedang menempelkan kepalanya diatas meja, menatap Jelita dari bawah.
“Ara ngantuk, tadi malam namatin drama korea sampai jam 1,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (versi wattpad)
Ficção AdolescenteNamanya Zahra Nameera. Ara tidak tahu apakah kisah cintanya akan berakhir sama dengan kisah-kisah romansa yg ada dinovel biasa ia baca. Namun, yg Ara tahu. Dia hanya bisa sebatas menjadi pengagum rahasia. Apapun akhirnya. Ara akan terima. Disebuah...