—Hellow bestiw😻
•
•••••🌷•••••
Ara telah selesai beberes kamar, bersamaan ia menutup jendela, adzan magrib berkumandang. Membuat gadis itu memperhatikan kearah luar lewat kaca jendelanya, tersenyum tipis kala melihat pancaran matahari terbenam yg mencuat kemana-mana. Terlalu indah, sama halnya dengan Zhafi. Sangat, dan akan selalu indah. Terkadang, Ara berucap Terimakasih kala melihat sosok Zhafi, menerka-nerka apakah Tuhan sedang dalam keadaan begitu baik, sehingga menciptakan sosok seperti laki-laki itu.Namun, seindah apapun Zhafi. Rasanya ia tetap sama seperti matahari, terlalu jauh, untuk di jangkau dengan percaya diri.
Maka dari itu, memilih memandang, dan mendoakan dalam diam, akan terus menjadi pilihan Ara.
Gadis itu menggeser tirai jendela agar tertutup rapat. Melangkah kearah saklar lampu untuk menyalakan. Lalu, mengambil ponsel diatas nakas, dan langsung membukanya.
Tidak ada yg menarik didalam whatsappnya. Kecuali, pesan paling atas yg tesemat. Tidak ada obrolan, bahkan chat minggu lalu, juga tak kunjung mendapat balasan.
Ara membuka room chat grup miliknya. Langsung melakukan panggilan video call, dan beberapa detik setelahnya kedua temannya langsung bergabung.
“Wahai manusia, sholat lah sebelum engkau di sholatkan,” baru masuk, Aca sudah mencelutuk, membuat Ara terkekeh pelan.
“Masih absen, ntar subuh mandi.” kata gadis itu, sembari mencari tempat terang agar wajahnya tidak terlihat burik.
“Ra,” Sarah memanggil, membuat gadis itu tersenyum dan bertanya.
“Iya, kenapa?”
“Tadi lo pulang sama siapa?” tanya Sarah di sebrang sana.
Ara tersenyum malu-malu, membuat kedua temannya menatap gadis itu bingung sekaligus curiga.
“Sama Zhafi woi!” ucap Ara girang, “mau nangis aja rasanya!”
“Serius nih?” tanya Aca masih belum bisa percaya.
“RILL CA, RILL!” teriak Ara hiper bola, “di ajakin tahu gak sih!?” sambungnya begitu sombong.
“Dan Aca sama Sarah tahu gak, yg ngasih Ara yogurt tadi?”
“Siapa?” tanya mereka berdua bersamaan.
“ZHAFI JUGA ASTAGA!!!” jawab Ara begitu senang, “BESOK TEMANIN ARA KE BUTIK YAA,”
“Ngapain?” tanya Sarah menautkan alisnya.
Ara tersenyum, “Mau pilih baju pengantin buat Ara dan Zhafi nanti,” katanya menghayal.
Sarah menghela nafas lelah.
“Selamat menempuh hidup baru yah,” ucap Aca pura-pura terharu, “semoga samawa,”
“Acaa, terimakasih banyak doanya.”
Sarah sudah keluar dari panggilan video call.
Ting!
Sarah: Gue mau pensiun jadi teman lo berdua, jujur😶
Ara terkekeh pelan kala membaca pesan yg Sarah kirim di grup.
Lalu, ia meletakkan kembali benda pipih itu keatas nakas. Baru ia berdiri, tiba-tiba notifikasi masuk kedalam ponselnya. Karena penasaran, Ara langsung mengambil benda itu dan membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (versi wattpad)
Novela JuvenilNamanya Zahra Nameera. Ara tidak tahu apakah kisah cintanya akan berakhir sama dengan kisah-kisah romansa yg ada dinovel biasa ia baca. Namun, yg Ara tahu. Dia hanya bisa sebatas menjadi pengagum rahasia. Apapun akhirnya. Ara akan terima. Disebuah...