4. Kisahmu dan Kisahku

835 107 5
                                    

Yibo dan Zhan baru sampai di Gusu setelah satu jam perjalanan. Yibo mengajak Zhan untuk masuk ke restoran karena waktu makan siang sudah hampir lewat.

Zhan mengikuti pemuda yang baru dikenalnya dengan tenang. Entah kenapa, Zhan merasa nyaman saat bersamanya. Tak ada rasa khawatir atau apapun.

"Kau ingin makan apa?" tanya Yibo.

"Apa aja aku tak masalah. Aku bukan pemilih makanan," jawab Zhan.

Yibo mulai memesan hidangan yang tertulis di buku menu. Ia memilih berbagai macam jenis untuk melihat apa yang disukai pemuda cantik di hadapannya.

Sembari menunggu pesanan mereka datang, keduanya mulai mengobrol untuk saling mengenal. Keduanya saling bertanya dan menjawab bergantian.

"Kau berasal dari mana, Zhan?"

"Aku dari Yiling. Ke Caiyi ingin berlibur membunuh rasa bosan."

"Berapa lama kau akan di desa?"

"Emmm, tiga bulan."

"Kau meninggalkan pekerjaan selama itu?"

Zhan tertawa mendengar nada kaget pemuda asing di depannya.

"Aku pengangguran. Orang tuaku yang memiliki pekerjaan, aku tidak punya sama sekali. Kau percaya jika aku bahkan tak pernah sekalipun menghasilkan uang untuk diriku sendiri?"

Yibo agak terkejut mendengar ucapan Zhan. Baru kali ini ia mengenal seseorang yang bahkan tidak pernah kerja sekalipun dalam hidupnya.

Yibo sendiri bukan berasal dari orang kaya atau orang miskin. Ia dari keluarga menengah, tapi ia sudah belajar mencari uang bahkan sejak semasa kuliah.

"Orang tuamu kaya?"

Zhan mengangguk. "Kau pernah dengar pasangan orang tua Xiao?"

"Pengusaha kaya dari Yiling?"

Zhan kembali mengangguk. "Mereka orang tuaku. Orang yang selalu memanjakanku hingga aku tak bisa melakukan apapun seorang diri."

Entah kenapa Yibo jadi prihatin dengan pemuda di depannya. Padahal kan kehidupan seperti yang dialami Zhan kehidupan yang diimpikan sebagian orang.

"Kau bisa sampai di Caiyi seorang diri. Bukankah itu berarti kau masih bisa melakukan sesuatu sendiri?"

Seorang pelayan datang untuk mengantar pesanan dua pemuda itu. Semua makanan sudah tertata apik di meja. Yibo maupun Zhan sudah mengambil sumpit untuk mulai menikmati makanannya.

"Aku akan jujur padamu. Ini hanya kukatakan padamu dan sahabatku yang sekarang sudah tiada."

Yibo menghentikan sumpitnya di udara setelah mendengar ucapan pemuda cantik di hadapannya. Ia menatap pemuda itu, menunggu kalimat yang akan terucap dari bibir tipisnya.

"Aku mengenal sahabatku sejak masuk perguruan tinggi. Dia teman satu kamarku selama empat tahun aku di universitas. Namanya Xia Zhiguang.

Dia mengajariku banyak hal. Mulai dari hal kecil seperti menyapu, membereskan tempat tidur, mencuci baju, mencuci piring, sampai hal yang bernilai uang yang biasa kalian sebut pekerjaan."

"Kau bekerja?"

Zhan mengangguk. "Saat masih kuliah, aku mengikuti A-Guang bekerja di restoran. Kadang sebagai pramusaji, kadang sebagai kasir.

Selain itu, dia juga pernah mengajakku ke rumah orang tuanya. Di sana aku belajar berkebun. Menanam, menyiram, sampai memanen."

Yibo tersenyum. "Kau terlihat senang. Dia meninggalkan banyak kenangan untukmu."

Yi 2 Zhan (Yizhan) ✓||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang