12. Hanya Nyaman, Belum Jadian

648 90 6
                                    

"A-Guo, ramai?"

Pemuda yang sedang fokus membuat pesanan pelanggan mendongak untuk menatap orang yang menyapanya. Ia tersenyum saat melihat Zhan dan Yibo.

"Kalian datang. Dibilang ramai enggak juga, tapi lumayan."

Yibo sudah duduk di kursi yang ada di sana. Sedangkan Zhan langsung masuk ke tempat Guocheng. Ia menatap Yibo sebelum mulai membuat sesuatu.

"Kau ingin apa, Bo?"

"Apa aja boleh. Nanti kita masih mau makan barbeque di tempat Yizhou kan?"

Zhan mengangguk. Setelahnya ia mulai mengambil bahan untuk membuatkan pemuda tampan itu sesuatu. Guocheng menatap dua orang yang baru datang itu.

"Kalian dari mana?" tanyanya.

"Dari gudang. Jiyang sudah mulai bekerja, jadi aku pulang awal," jawab Zhan sembari mulai membuat makanan.

Guocheng mengangguk. Ia pergi untuk mengantar pesanan ke meja pelanggan.

Yibo menatap ruang baca. Ada seseorang yang ia kenal di sana. Ia memutuskan bertanya saat Guocheng kembali.

"Yang di ruang baca itu Fanxing?"

Guocheng dan Zhan menatap ruang baca. Lalu Guocheng mengangguk.

"Iya, dia dari tadi di sana. Tempatnya kerja katanya tutup tiga hari, jadi dia tak ada kerjaan sementara. Katanya bosen di penginapan sendiri, jadi ke sini."

Yibo mengangguk paham. Zhan sudah selesai dengan pancake yang dibuatnya. Ia keluar untuk ikut duduk di samping Yibo.

Zhan meletakkan nampan berisi dua gelas minuman dan pancake yang masih hangat.

"Minum dulu tehmu mumpung masih hangat! Setidaknya rasa lelahmu sedikit berkurang berganti rasa tenang."

Yibo menurut. Ia mengambil cangkir tehnya dan mulai menyeruput isinya. Zhan ikut melakukan hal yang sama.

"Tumben kau sampai kelelahan?" tanya Guocheng menatap Yibo.

"Tadi membantu di ladang paman He. Ada sedikit masalah di sana."

Yibo menerima potongan pancake yang disodorkan pemuda cantik di sampingnya. Keduanya mulai menikmati makanan dengan tenang.

"Jiyang sudah benar-benar sembuh kan?" tanya Guocheng lagi.

"Kalo belum, Xuan tak akan mengijinkannya keluar. Kau tahu sendiri bagaimana posesifnya Xuan setelah kejadian itu."

Zhan memainkan ponselnya setelah menikmati potongan pancake hingga habis. Yibo sendiri mengambil potongan lainnya, dan Zhan membiarkannya.

"Yang dialami Jiyang cukup bikin trauma. Serem juga punya mantan gitu." Guocheng sudah duduk menghadap dua pemuda di sana.

"Semoga hal itu cukup berhenti di Jiyang dan tidak ada lagi yang sampai mengulang hal yang sama. Sekarang kita bantu Jiyang biar lupa sama kejadian itu meski akan cukup sulit." Zhan meletakkan ponselnya dan mengambil lagi pancake yang tersisa.

Yibo dengan tenang mengambil ponsel Zhan dan mulai mengotak-atiknya. Zhan diam saja seolah tak peduli dengan apapun yang dilakukan pemuda tampan itu.

Guocheng yang penasaran melihatnya. Ia bisa melihat Yibo memeriksa seluruh isi ponsel tanpa meminta ijin dari sang empu.

"Kau diam saja saat ponselmu dibuka orang asing seperti itu? Kau tak memiliki privasi?" tanya Guocheng heran.

Zhan tertawa sebelum menjawab pertanyaan teman satu penginapannya itu.

"Yibo bukan orang asing, A-Guo. Lagipula ponsel itu miliknya juga, jadi biarkan saja. Aku tak pernah menyimpan rahasia darinya. Karena selama aku di Caiyi, aku jadi tanggung jawabnya."

Yi 2 Zhan (Yizhan) ✓||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang