07

140 58 86
                                    


"Terimakasih semesta,karna telah memeluk kesayangan ku dengan hangat"

_Danish Alexa_

***

_Happy reading_

||•07

Jordan kini berada di sebuah ruangan bernuansa putih yang berbau obat-obatan.Kinara menatap lamat ke sebuah ruangan di mana sang suami berada.

"Daniel," panggil nara lembut.

"Ya, ma."

"Kamu sudah telpon samudra dan Fara?"

"Sudah ma, bang samudra bentar lagi ke sini dan Fara no nya masih gak aktif."

Rena mendekat ke arah Kinara, "sabar ya ma, papa pasti baik-baik aja," Kinara tak bergeming sedikit pun.

Pandangan nya masih lurus ke depan, "Kamu pantes dapetin itu mas, rasa sakit yang kamu beri ke Fara, bahkan lebih dari ini," mata yang berkabut oleh air mata membuatnya terlihat buram.

Fara mengeluarkan motornya dari garasi, gadis itu mengambil ponsel di saku celana dan membuka ponsel.Saat ia menyalakan ponsel di layar lockscreen terlihat pesan dari Daniel.

Daniel

Dek, ke rumah sakit jenguk papa
Fara
Fara, kamu di suruh mama ke sini.

"Malas," gumamnya.

Fara melajukan motor nya meninggal kan tempat kediamannya.

Lampu lalu lintas berubah menjadi merah pertanda pengendara harus berhenti, Fara berhenti di lampu merah.

Netranya sontak tertuju pada seorang lelaki di seberang jalan yang sedang memilih bunga.

Fara menyipitkan kedua matanya, "itukan Danish."

Lelaki itu membeli bunga mawar berwarna putih, "yang ini satu pak," Danish meyodorkan selembar uang berwarna merah.

"Oh iyaa."

Daniel membeli bunga itu dan langsung beranjak pergi.

Lampu lalu lintas kini berubah menjadi hijau, tiba-tiba salah satu ide cemerlang muncul di otak  mungiel nya.

Ide cemerlang?, ya apalagi kalau bukan membuntuti nya dari belakang, Fara memperlambat laju kendaraan nya saat melihat Danish berhenti di suatu tempat.

"Ngapain tuh curut, di pemakaman umum malem-malem gini?," Ia berfikir keras, "wah jangan-jangan dia mau cari pesugihan," tebak Fara.

"Gue harus ikutin lo curut, agar lo gak tersesat lebih dalam."

Fara turun dari motornya dan membuntutinya dari belakang, Fara bersembunyi di salah satu pohon yang ada di sana, yang tak jauh dari Danish.

Danish menatap sendu ke arah sebuah batu nisan yang bertuliskan nama insan yang selalu menghantuinya belakangan ini.

"Difa, gue dateng lagi ke makam lo, lihat gue bawa bunga lagi buat lo, cantik kan Fa?"

RADIFA ALIANA TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang